PEDOMANRAKYAT, JENEPONTO – Ahad (28/09/2025) menjadi hari yang penuh haru bagi keluarga besar Yayasan YAPTI dan Institut Turatea Indonesia (INTI) Jeneponto. DR. Ady Sumady Anwar, Sekretaris Yayasan YAPTI yang dikenal sebagai sosok kreatif, visioner, dan penuh dedikasi, berpulang untuk selamanya. Almarhum dimakamkan di Komplek Pekuburan Keluarga Djalle Dg. Marewa, diiringi doa, tangis, dan penghormatan dari keluarga, sahabat, tokoh pendidikan, serta masyarakat yang terinspirasi kiprahnya.
Perjalanan almarhum menuju peristirahatan terakhir dimulai dari rumah duka di Makassar, Jalan Telepon III No. 138A, Telkomas Makassar. Dari sana, jenazah dibawa menuju Jeneponto dengan iringan doa dan penghormatan. Setiap langkah dipenuhi kesedihan, namun juga rasa hormat kepada sosok yang telah memberikan begitu banyak inspirasi bagi dunia pendidikan. Ratusan pelayat tampak mengantar, beberapa menahan air mata, sebagian memeluk erat keluarga almarhum, mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam.
Kehidupan, Dedikasi, dan Penghormatan dari Prof. Maksud Hakim
DR. Ady Sumady Anwar dikenal sebagai pribadi yang tak pernah berhenti memikirkan kemajuan pendidikan. Setiap hari, ia mendedikasikan waktu dan pikirannya untuk pengembangan INTI Jeneponto. Prof. Maksud Hakim, Rektor INTI Jeneponto, mengenang almarhum sebagai sosok visioner, kreatif, dan selalu membawa energi positif bagi seluruh civitas akademika.
“Tiada hari tanpa beliau memikirkan cara untuk memajukan kampus. Beliau selalu hadir dengan ide-ide baru, memberikan motivasi kepada staf dan mahasiswa. Kehilangan beliau adalah kehilangan besar bagi dunia pendidikan di Jeneponto. Semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWT. Semoga kita semua terinspirasi untuk melanjutkan perjuangan beliau dalam memajukan pendidikan,” ujar Prof. Maksud Hakim dengan nada penuh haru.
” Ady tidak pernah berpikir tentang dirinya termasuk kesehatannya. Meski sakit, bisa sampai pulang pergi kampus INTI dan Makassar, dan hanya singgah sebentar menengok orang tuanya,” kenang Prof.Maksud Hakim Rektor INTI Jeneponto.
Selain dedikasinya dalam pendidikan, almarhum juga dikenal memiliki hubungan personal yang hangat dengan banyak orang. Bupati Jeneponto, Paris Yasir, mengenang almarhum sebagai sahabat sejati. Hampir setiap minggu, DR. Ady meneleponnya, berbagi ide dan motivasi untuk pembangunan daerah.
“DR. Ady adalah teman yang tulus, selalu berpikir tentang kemajuan orang lain. Kehilangan beliau adalah kehilangan pribadi dan publik. Saya kehilangan sahabat yang selalu memberi semangat,” ungkap Paris Yasir sambil menahan air mata.
Pesan Kehidupan dan Kematian
Ketua Yayasan YAPTI Jeneponto, H. Maysir Yulanwar, mengingatkan bahwa kematian adalah pengingat bagi setiap orang tentang kefanaan hidup.