PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Philanthropy Learning Forum (PLF) ke-73 dengan tema “Rapat Penyusunan Matriks Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) Sulawesi Selatan 2025–2030” sukses diselenggarakan pada Kamis, 25 September 2025, di Makassar.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat sinergi multipihak dalam menyusun arah pembangunan berkelanjutan di Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan dan Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI), serta didukung oleh Rumah Zakat. Forum ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan—termasuk pemerintah, akademisi, dunia usaha, organisasi filantropi, masyarakat sipil, dan kelompok disabilitas—untuk merumuskan matriks Rencana Aksi Daerah (RAD) TPB/SDGs Sulawesi Selatan periode 2025–2030.
Kepala Bappelitbangda Provinsi Sulsel, Drs. Muh. Saleh, M.Si, dalam sambutannya menegaskan bahwa penyusunan RAD SDGs merupakan dokumen strategis yang akan menjadi pedoman pembangunan daerah lima tahun ke depan. Fokus utama diarahkan pada pengentasan kemiskinan, penurunan stunting, peningkatan pendidikan inklusif, serta penguatan ekonomi hijau dan biru. “Prinsip no one left behind harus menjadi roh pembangunan. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tanpa kolaborasi multipihak” ujarnya.
Dalam sesi pemaparan, SDGs Center Universitas Hasanuddin menyoroti pentingnya kontribusi multipihak dalam implementasi SDGs, khususnya melalui penggunaan data mikro agar program lebih tepat sasaran.