Polisi tak hanya hadir sebagai penegak hukum, tapi juga sebagai fasilitator perubahan di tengah masyarakat. Lewat kegiatan ini, warga didorong untuk memanfaatkan pekarangan rumah sebagai sumber pangan alternatif yang sehat, murah, dan berkelanjutan.
“Kami ingin masyarakat tidak bergantung penuh pada pasar. Dari rumah sendiri, mereka bisa panen gizi,” lanjut Aipda Adil.
Langkah ini pun mendapat sambutan positif dari warga. Mereka mengaku kini lebih peduli terhadap pentingnya menanam, tidak hanya demi estetika, tapi juga demi kesehatan dan penghematan biaya dapur.
Program ini diharapkan menjadi contoh di wilayah lain, bahwa ketahanan pangan bisa dimulai dari langkah kecil: sebatang bibit, sepetak tanah, dan semangat gotong royong. (*)