“Sorotan atas sejumlah kasus keracunan makanan yang terjadi di daerah lain menjadi pelajaran penting bahwa rantai pasok pendek dengan bahan segar lebih aman dan lebih mudah diawasi kualitasnya,” jelasnya.
Selain aspek keamanan pangan, penerapan udang vaname dalam menu MBG juga memberi dampak ekonomi. Nelayan maupun pembudi daya lokal bisa mendapatkan pasar yang jelas dan berkelanjutan, sementara siswa memperoleh asupan protein berkualitas tinggi yang menunjang tumbuh kembang.
Zubair menegaskan bahwa Selayar memiliki potensi pangan lokal lain yang dapat menopang keberlanjutan program ini. Selain udang vaname, beberapa produk lokal di Kabupaten Kepulauan Selayar dapat menjadi pilihan, antara lain ikan segar, cumi, ikan kering, ayam potong, hingga sayuran yang dibudidayakan masyarakat.
“Banyak pilihan tapi tantangannya adalah pasokan stok yang berkelanjutan, artinya ada dan tersedia secara berkelanjutan,“ tuturnya.
Menurut Zubair, jika ini dimaksimalkan MBG bukan hanya menjadi program gizi nasional, tetapi juga membawa manfaat langsung bagi petani dan nelayan lokal. (sabir)