PEDOMANRAKYAT, TOMOHON - Keluarga besar marga Wehantouw yang berdomisili di wilayah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) serta beberapa lainnya dari Kota Makassar dan Jakarta yang kebetulan sedang berada di bumi berjuluk Nyiur Melambai ini, Sabtu (4/10/2025) menggelar pertemuan yang berlangsung meriah dan penuh suasana kekeluargaan, bertempat di Desa Woloan II, Kecamatan Tomohon Barat, Kota Tomohon.
Dalam hajatan kumpul-kumpul atau saling 'baku dapa' (bertemu) yang dilaksanakan mulai siang hingga sore jelang malam hari di rumah milik keluarga almarhum Prof. Dr. O.J. Wehantouw, MS ini, puluhan angggota keluarga marga Wehantouw berdomisili di Provinsi Sulut yang hadir diantaranya datang dari Kota Manado, Tomohon, Tondano, Kamangta, Tumaluntung, Matungkas, Tuminting, Tombatu, Kakaskasen, dan Woloan (I, II, III).
Penyelenggaraan gawe yang diwarnai dengan ibadah singkat, santap bersama, sambutan-sambutan, saling berkenalan dan foto bersama dengan latar belakang keindahan alam Gunung Lokon ini, diprakarsai oleh James Wehantouw (Makassar, anak dari Prof. Dr. O.J. Wehantouw, MS) bersama Jetty Tobing-Gigir (Jakarta, cucu dari Wehantouw-Manoppo), Fien Sorey-Wehantouw (Makassar) dan Adelien Wehantouw (Woloan III, anak dari Engelien Wehantouw).
Pada kesempatan itu dilakukan pula diskusi atau bincang-bincang santai yang dipimpin oleh Willem Paath (perwakilan keluarga Wehantouw dari Kamangta) dan Herry Kalesaran (perwakilan keluarga Wehantouw dari Woloan). Keduanya mengulas sedikit pengetahuan tentang asal usul keluarga Wehantouw dan mencoba menggali informasi dalam rangka menyusun kembali silsilah keluarga besar Wehantouw dari lintas generasi yang kini tersebar di berbagai kota maupun penjuru tanah air hingga luar negeri.
Menurut sepengetahuan Herry Kalesaran, induk dari lintas generasi keluarga Wehantouw ini adalah Johanis Kornelius Wehantouw yang meninggal pada tahun 1936 dan dimakamkan di Desa Woloan II. Keturunannya sudah beberapa generasi hingga sekarang ini, diantaranya ada Wehantouw dari Timon Johan Wehantouw, kemudian Benyamin Wehantouw, lalu Tabita Wehantouw, dan Debora Wehantouw yang terus berkembang.
Pada sekitar tahun 1990-an, ungkapnya, pernah digelar reuni akbar keluarga besar Wehantouw yang pelaksanaannya diprakarsai trio Jopi Kalesaran, Supit Wehantouw dan Prof. Dr. O.J. Wehantouw, MS. Namun pertemuan keluarga kala itu hanya sampai di ajang spektakuler ini, tidak ada kelanjutannya sehingga membuat generasi-generasi selanjutnya tak saling mengenal lagi. Sebagian besar hanya berkenalan lewat media sosial seperti facebook, namun hanya tahu punya marga yang sama, tetapi tidak mengetahui bagaimana rangkaian hubungan keluarganya.
Atas dasar itulah sehingga bermunculan masukan dan usulan yang mengemuka di pertemuan kali ini untuk mendata kembali seluruh anggota keluarga besar Wehantouw dari lintas generasi yang ada di muka bumi ini, membuat grup WA untuk saling berkomunikasi, dan merencanakan menyelenggarakan lagi hajatan spektakuler bertajuk "Reuni Akbar Keluarga Besar Wehantouw dari Lintas Generasi".
"Ajang pertemuan berskala besar ini nantinya bakal dihadiri seluruh anggota keluarga besar marga Wehantouw dari berbagai penjuru dunia, dan diharapkan terus berkelanjutan sampai kapanpun dilaksanakan oleh generasi-generasi berikutnya," tandas Herry di penghujung acara yang diakhiri sesi foto bersama dan saling bersalaman sebelum berpisah untuk kembali ke daerah domisili masing-masing. (jw)