PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR –
“Sekolah Adiwiyata itu bukan cuma soal tampilan fisik yang bersih dan indah, tapi juga tentang sikap dan perilaku berwawasan lingkungan hidup yang berkelanjutan,” ujar Dr. Sri Gusty, ST, MT, Minggu (5/10/2025).
Dosen Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) itu berbicara dalam kegiatan Kelas Inspirasi dan pengabdian kepada masyarakat di UPT SPF SD Inpres Kelapa Tiga 1, Jalan Bakti IV Nomor 51, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.
Dalam suasana santai, Dr. Sri Gusty memberi penguatan terhadap dua program sekolah: Inovasi SAKTI dan Sekolah Adiwiyata.
Program SAKTI—akronim dari Sikap Anak Berkarakter Indonesia—telah dikembangkan sekolah sejak Juli 2025. Kini, sekolah tersebut juga tengah berproses menuju predikat Sekolah Adiwiyata Nasional.
Program Adiwiyata sendiri merupakan inisiatif Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk menumbuhkan kesadaran, kepedulian, dan partisipasi warga sekolah dalam menjaga kelestarian lingkungan. Tujuannya, membentuk sekolah yang sehat, bersih, dan indah sebagai tempat belajar yang menumbuhkan tanggung jawab terhadap lingkungan.
“Perilaku bertanggung jawab itu tak hanya di sekolah, tapi juga di rumah dan masyarakat — demi masa depan yang berkelanjutan,” tutur Dr. Sri Gusty.
Ia menjelaskan, perilaku ini sejalan dengan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yakni bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat.
Menurutnya, kebiasaan-kebiasaan positif tersebut sangat dipengaruhi oleh keteladanan orangtua di rumah.