Suasana kebersamaan semakin terasa dengan hadirnya tamu dari berbagai daerah, seperti Nona Rosa dari Surabaya, Nona Vero dari Bali, dan Nona Jenny dari Balikpapan. Acara juga dipandu dengan hangat oleh pembawa acara Dendang Mari-Mari Poso (Deng Mampo) TVRI, Willy dan Dharmawati Ferial, yang menambah semarak suasana malam itu.
Panitia menyiapkan kue bulan dan lampion secara cuma-cuma bagi seluruh peserta. Kue bulan yang dikenal sebagai simbol persatuan dan kebahagiaan keluarga dihadirkan sebagai ungkapan syukur sekaligus penegasan nilai kepedulian. Suguhan ini menjadi pesan bahwa kebersamaan selalu manis ketika dibagikan dengan tulus.
Menutup acara, Arwan Tjahjadi menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir. Ia menekankan bahwa Hari Makan Pia bukan sekadar seremonial, tetapi momentum memperkuat solidaritas, menyalakan semangat baru, dan menjadikan keberagaman sebagai harmoni yang indah. “Inilah kekuatan persaudaraan, saat perbedaan dirangkai bersama, lahirlah cahaya yang tidak pernah padam,” tutupnya. (*Rz)