P2TM Gelar Festival Kue Bulan, Lampion Terbang Simbol Harapan dan Persaudaraan

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Persaudaraan Peranakan Tionghoa Makassar (P2TM) kembali menunjukkan kekompakan dengan menggelar Lampion Terbang Festival Kue Bulan "Tionghoa Chiu Pia 2576" di Villa Blue Beach, milik keluarga Chandra Djaya. Acara yang berlangsung dari pukul 17.00 hingga 22.00 WITA ini menjadi momentum syukur sekaligus perekat persaudaraan seluruh anggota.

Ketua Umum sekaligus pendiri P2TM, Ir. Arwan Tjahjadi, menjelaskan bahwa rangkaian acara diawali dengan doa syukur (Pakaddo) sebagai wujud terima kasih dan penghormatan kepada Sang Pencipta. Ia menegaskan bahwa doa bersama ini menjadi dasar spiritual yang menguatkan ikatan, sekaligus menyalakan kembali semangat kebersamaan dalam komunitas.

Puncak kemeriahan hadir saat ratusan lampion diterbangkan bersama, menyinari langit malam di bawah bulan purnama. Menurut Arwan, setiap lampion melambangkan harapan, doa, dan semangat baru. “Lampion-lampion ini mengingatkan bahwa setiap anggota P2TM memiliki cahaya dan peran penting dalam mewarnai kehidupan keluarga dan komunitas,” ujarnya penuh semangat.

Selain pesta lampion, festival juga diramaikan penampilan musik dan nyanyian ceria dari para anggota P2TM. Uniknya, seluruh lagu yang dibawakan bertema bulan, baik dari repertoar Barat, Mandarin, Indonesia, maupun daerah. Alunan musik lintas budaya ini menggambarkan bahwa perbedaan justru dapat berpadu menjadi harmoni yang indah.

Suasana kebersamaan semakin terasa dengan hadirnya tamu dari berbagai daerah, seperti Nona Rosa dari Surabaya, Nona Vero dari Bali, dan Nona Jenny dari Balikpapan. Acara juga dipandu dengan hangat oleh pembawa acara Dendang Mari-Mari Poso (Deng Mampo) TVRI, Willy dan Dharmawati Ferial, yang menambah semarak suasana malam itu.

Ketua Panitia, Peggy Lisal telah menyiapkan kue bulan dan lampion secara cuma-cuma bagi seluruh peserta. Kue bulan yang dikenal sebagai simbol persatuan dan kebahagiaan keluarga dihadirkan sebagai ungkapan syukur sekaligus penegasan nilai kepedulian. Suguhan ini menjadi pesan bahwa kebersamaan selalu manis ketika dibagikan dengan tulus.

Baca juga :  Letkol Awan Ajak Prajurit dan ASN Pendam XIV/Hasanuddin Senantiasa Hidup Bersyukur Serta Harmonis

Menutup acara, Arwan Tjahjadi menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir. Ia menekankan bahwa Hari Makan Pia bukan sekadar seremonial, tetapi momentum memperkuat solidaritas, menyalakan semangat baru, dan menjadikan keberagaman sebagai harmoni yang indah. “Inilah kekuatan persaudaraan, saat perbedaan dirangkai bersama, lahirlah cahaya yang tidak pernah padam,” tutupnya. (*Rz)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Menulis dan Masa Depan Anak Makassar: Saat Kata-Kata Menjadi Jalan Mengubah Hidup

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Di sebuah ruang pertemuan di Hotel Gammara, Rabu, 20 November 2025, puluhan pelajar SMP se-Kota...

Buka Retret Pejabat Eselon II Kab Mamasa, Gubernur Tekankan Harga Mati Pelayanan Publik Harus Ditingkatkan

PEDOMANRAKYAT, MAMASA - Gubernur Provinsi Sulawesi Barat H. Suardi Duka bertindak sebagai Inspektur Apel Pembukaan Retret Pejabat Tinggi...

Sah, APBD Halut 2026 Diketuk, Bupati Piet Hein Babua Tekankan Kerjasama dan Koordinasi Dalam Pembangunan Daerah

PEDOMANRAKYAT, HALMAHERA UTARA - Rapat Paripurna yang digelar oleh DPRD Halmahera Utara (Halut), pada Kamis (20/11/2025) terkait Persetujuan...

Bupati Halut Piet Hein Babua Resmikan Gedung Baru Gereja Petrus Gorua dan Bersama Jemaat Rayakan HUT Gereja ke-107

PEDOMANRAKYAT, HALMAHERA UTARA - Gedung baru Gereja Petrus Gorua yang dibangun selama hampir 20 tahun akhirnya diresmikan oleh...