“Kami berharap ketua baru bisa membawa semangat pembaruan, memperkuat solidaritas guru, dan menjadikan PGRI Parepare sebagai contoh organisasi profesi yang dinamis,” ujar Andi Ibrahim.
“Kami juga mengapresiasi panitia karena proses pemilihan berjalan lancar, demokratis, dan penuh kekeluargaan,” ucapnya melanjutkan.
Sebagai kepala sekolah dan pengurus aktif di sejumlah forum pendidikan, Mardiah dikenal memiliki rekam jejak panjang dalam kegiatan guru dan organisasi profesi.
Dalam pidato perdananya, ia menekankan pentingnya sinergi antar anggota untuk memperkuat posisi guru dalam memperjuangkan kesejahteraan dan kualitas pendidikan di Parepare.
“Saya tidak bisa berjalan sendiri. PGRI adalah rumah besar bagi semua guru. Kami akan bekerja kolektif untuk memperjuangkan hak dan martabat guru, sejalan dengan program PGRI Provinsi dan pusat,” kata Mardiah.
Hingga berita ini ditulis, sidang konferensi masih berlanjut untuk menetapkan struktur pengurus inti yang akan mendampingi Mardiah menjalankan roda organisasi hingga 2030.
Terpilihnya Mardiah menandai babak baru perjalanan PGRI Parepare organisasi yang kini dihadapkan pada tantangan besar, yaitu menjaga soliditas di tengah perubahan sistem pendidikan dan tuntutan profesionalisme yang kian tinggi. (Hdr)