“Anak-anak kita harus tumbuh berkarakter dan beradab. Itulah pondasi utama membangun generasi emas. Pendidikan bukan sekadar mengajar, tapi juga menanamkan nilai kehidupan,” pesannya penuh makna.
Sementara itu, Wakil Ketua PGRI Sulsel, Dr. H. Basri, S.Pd, M.Pd., mengajak seluruh guru menjadikan PGRI sebagai rumah solusi.
“Tidak boleh ada guru yang merasa sendirian menghadapi persoalan. Baik kesulitan menguasai materi, menyiapkan bahan ajar, maupun menghadapi tantangan pembelajaran modern, semua harus ada solusinya di PGRI. Inilah organisasi yang mengatasi masalah tanpa masalah,” tegasnya membangkitkan semangat kebersamaan.
Ia juga menekankan pentingnya PGRI hadir melindungi dan memperjuangkan hak guru.
“Guru harus merasa aman dan nyaman dalam menjalankan tugasnya. Karena itu, PGRI harus bersinergi tidak hanya dengan pemerintah, tetapi juga dengan kepolisian, kejaksaan, dan seluruh instansi terkait,” ujarnya.
Konferensi PGRI Parepare kali ini diikuti 113 peserta yang terdiri dari 21 pengurus kota, 20 pengurus cabang, dan 72 pengurus ranting. Jumlah ini menunjukkan kekuatan kolektif yang siap bergerak bersama demi mewujudkan pendidikan berkualitas dan berkarakter.
Konferensi ini tidak hanya sekadar pergantian kepengurusan, tetapi momentum penting untuk meneguhkan komitmen bahwa pendidikan adalah jalan menuju Indonesia Emas 2045. Guru adalah ujung tombak, dan PGRI adalah rumah besar yang menguatkan langkah mereka. (*)