Para Pekerja Proyek Kehilangan Tempat Tinggal, Mobil Dinas Tak Terselamatkan
PEDOMANRAKYAT, BULUKUMBA - Kamis pagi (9/10) yang semula tenang di kompleks Kantor Bupati Bulukumba mendadak berubah mencekam. Asap hitam pekat membumbung tinggi dari area parkir belakang kantor, disusul teriakan warga dan pegawai yang panik menyelamatkan diri serta barang-barang penting.
Di balik kobaran api yang menghanguskan area parkir dan bangsal pekerja, terselip kisah haru. Bangsal sederhana yang terbakar itu selama ini menjadi tempat tinggal para pekerja proyek pembangunan Gedung Ammatoa. Dibangun dari papan dan seng seadanya, bangsal itu menjadi saksi kerja keras mereka setiap hari.
“Kami hanya sempat keluar dengan pakaian di badan. Semua alat kerja dan barang pribadi habis terbakar,” tutur salah satu pekerja dengan wajah lesu, tak jauh dari lokasi kejadian.
Kabid Humas Pemkab Bulukumba, Andi Ayatullah, menjelaskan bahwa api pertama kali muncul dari bangsal kayu tersebut sebelum menjalar cepat ke atap tempat parkir kantor bupati. Dalam hitungan menit, kobaran api membesar dan membakar empat unit kendaraan.
Salah satunya adalah mobil dinas Suzuki Ertiga milik Kabag Pemerintahan, yang masih aktif digunakan. Tiga lainnya — Innova, Spin Chevrolet, dan Rush — sudah lama mangkrak karena rusak. “Api cepat sekali menyambar. Mobil dinas itu tidak sempat diselamatkan,” ujar Ayatullah.
Meski tidak ada korban jiwa, wajah-wajah cemas masih tampak di antara para pegawai dan pekerja proyek. Sisa-sisa bangsal hangus, ban mobil meleleh, dan bau asap yang menyengat menjadi pengingat betapa cepatnya musibah datang.
Tim BPBD Bulukumba kini tengah mendata total kerugian dan menelusuri penyebab pasti kebakaran. Sementara itu, para pekerja yang kehilangan tempat tinggal sementara diupayakan mendapat bantuan darurat dari pemerintah setempat.
Musibah ini tidak hanya meninggalkan puing, tetapi juga pelajaran berharga — bahwa kewaspadaan terhadap listrik dan keselamatan kerja harus menjadi perhatian utama, di mana pun dan kapan pun. ( ab )