Sekarang ini kita mencoba lagi pertama kali keluar. Namun sekarang ini modelnya ‘nuansa’ baru. Sebelumnya dikdas ini dilaksanakan di ruang-ruang yang besar, seperti ruang pola, karena pesertanya banyak. Bahkan sampai 60-70 orang.
“Karena pesertanya dari berbagai perguruan tinggi, pernah ada kru ‘identitas’ itu dari luar Unhas, yakni dari UIN Alauddin dan STIMIK. Mereka lulus dalam seleksi dan bagus,” ujar AB.
Mereka itu kemudian mengembangkan dirinya di kampus masing-masing. Peserta yang non-Unhas itu beraktivitas sebagai reporter karena tidak bisa menanjak ke posisi yang lebih tinggi karena berkaitan dengan pengambilan kebijakan redaksional ‘identitas’.
“Saya mengharapkan, meskipun modelnya seperti ini, tidak mengurangi kualitas seperti yang lalu. Penugasan-penugasan penting. Sekarang, media berkembang pesat,” harap AB.
Kegiatan dikdas seperti ini merupakan ajang reuni bagi para alumni koran kampus yang bakal berusia 51 tahun tersebut. Mereka yang sudah mengabdi pada berbagai lapangan pekerjaan bergabung mengenang masa-masa lalu ber-’identitas’ di rumah kecil (rucil). (mda).