PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta (PKM-RE) Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin (Unhas), berhasil mengembangkan inovasi sistem penghantaran obat dalam sebuah riset tentang “Penghantaran Canagliflozin Berbasis Nanopartikel Antioksidan dalam Separable Effervescent Microprojection Arrays”.
Berdasarkan Internasional Diabetes Federation, Indonesia menempati peringkat ke-5 dengan penderita diabetes tertinggi di dunia. Hal ini, menjadi salah satu isu kesehatan nasional. Lebih lanjut, kondisi diabetes yang berkepanjangan (kronis) dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal, atau yang dikenal sebagai Diabetic Kidney Disease (penyakit ginjal diabetes).
Tim PKM-RE Universitas Hasanuddin ini, di bawah dampingan Prof. Andi Dian Permana, S.Si, M.Si, PhD, Apt, dan diketuai oleh Dian Arnita Putri Abdillah (Farmasi) serta beranggotakan Nurul Rihhadatul ‘Aisy (Farmasi), Randy Maila (Farmasi), Rachelya Indira Nandini (Farmasi), dan Ayu Rezki Ainiyyah (Biologi).
Ketua Tim PKM-RE Unhas, Dian Arnita kepada media ini Rabu (15/10/2025) menyampaikan, Canagliflozin merupakan obat antidiabetes yang umumnya dikonsumsi oleh pasien penyakit ginjal diabetes. Pada mulanya, obat ini dikonsumsi dalam bentuk tablet oral. Akan tetapi, pada riset ini Canagliflozin dirancang untuk dihantarkan melalui lapisan kulit (transdermal) menuju ginjal dalam sistem Microprojection Arrays.
Sistem Microprojection Arrays ini, tersusun atas jarum-jarum kecil (mikro) yang tidak menimbulkan rasa sakit ketika diaplikasikan pada kulit. Sistem ini bekerja dengan memisah dan membentuk gelembung effervescent yang dapat mendorong obat untuk diserap dengan cepat ke dalam aliran darah dan dihantarkan menuju ginjal. Selain itu, sistem ini dikombinasikan dengan nanopartikel antioksidan yang mampu mengendalikan kerusakan ginjal lebih lanjut.
"Sehingga keunggulan dari sistem yang kami kembangkan diantaranya, yaitu dapat meningkatkan pelepasan obat secara selektif, nyaman dalam penggunaannya dan berpotensi meningkatkan efektivitas terapi penyakit ginjal diabetik," tegasnya.
"Hasil riset ini tentunya memberikan harapan baru bagi pendekatan terapi yang lebih inovatif dan berkelanjutan. Berdasarkan hasil uji yang kami lakukan, penelitian kami mampu mengembangkan Canagliflozin dalam peningkatan efektivitas terapi terhadap penyakit ginjal diabetes,” tandas Dian Arnita sembari menambahkan bahwa untuk mengetahui kelanjutan riset Tim CoSFERA, dapat mengikuti sosial media Instagram dan TikTok @cosfera.team. (*)