PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Suasana Bazar Amal Komunitas Fanatik Anak Muda Makassar (FAMM) pada Kamis (16/10/2025) mendadak pecah oleh tawa dan tepuk tangan penonton. Di tengah keramaian acara, seorang polisi berseragam tampil tidak biasa menjadi badut sulap yang memukau. Ia adalah Brigpol Moh. Ridha Rusni Rauf, SH, MH., anggota Polrestabes Makassar yang dikenal karena dedikasinya menyebarkan kebahagiaan lewat aksi panggungnya.
Dengan kostum polisi lengkap dan peralatan sulap sederhana, Brigpol Ridha berhasil mencuri perhatian masyarakat. Gerakannya yang lincah, disertai trik-trik sulap yang mengundang decak kagum, membuat anak-anak dan orang dewasa sama-sama terpikat. Di balik tawa yang tercipta, tersimpan pesan mendalam tentang kepedulian dan kedekatan antara polisi dan masyarakat.
Sebagai anggota Satintelkam Polrestabes Makassar, Brigpol Ridha membuktikan bahwa tugas seorang polisi tak melulu soal menegakkan hukum dan menjaga keamanan. Baginya, membangun hubungan hangat dan menumbuhkan rasa percaya masyarakat juga merupakan bagian penting dari pengabdian. Melalui hiburan yang sederhana, ia hadir sebagai sahabat rakyat, bukan hanya penegak aturan.
“Lewat hiburan kecil ini, saya ingin menunjukkan bahwa polisi juga manusia biasa yang bisa menghibur dan membawa senyum. Polisi bukan untuk ditakuti, tapi untuk dipercaya,” tutur Brigpol Ridha dengan rendah hati.
Aksi sosial Brigpol Ridha sejalan dengan semangat Polri PRESISI (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan), yang menekankan pendekatan humanis dalam setiap langkah pelayanan kepada masyarakat. Kehadirannya menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai PRESISI bisa diwujudkan melalui cara kreatif dan penuh kehangatan.
Selain menghibur, Brigpol Ridha juga menyisipkan pesan edukatif dalam setiap penampilannya, mulai dari pentingnya keselamatan berlalu lintas hingga semangat menuntut ilmu bagi anak-anak. Pendekatan ini tidak hanya menghibur, tapi juga mendidik dengan cara yang ringan dan mudah diterima.
Tujuan utama aksi seperti ini, kata Brigpol Ridha, bukan sekadar untuk mengundang tawa, tetapi untuk menumbuhkan hubungan emosional antara polisi dan masyarakat. Dari setiap senyum yang muncul, tumbuh kepercayaan dan rasa hormat terhadap institusi kepolisian sebagai pelindung dan pengayom.
Melalui penampilan yang sederhana namun penuh makna, Brigpol Ridha menjadi simbol inspirasi bagi aparat lain dan masyarakat luas. Ia membuktikan bahwa menjadi polisi bukan hanya tentang kekuasaan dan kewenangan, melainkan tentang cinta, empati, dan ketulusan dalam melayani. (*Rz)