PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan menetapkan tiga program utama yang akan menjadi fokus kebijakan pendidikan tahun ini.
Ketiganya adalah Tes Kompetensi Akademik (TKA), program Makan Bergizi Gratis (MBG), dan seleksi Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS).
Kebijakan itu disampaikan dalam pertemuan seluruh kepala SMA dan SMK se-Sulawesi Selatan di Gedung Guru, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Jumat, 17 Oktober 2025.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Disdik Sulsel, Dr. Mustakim, yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan, Iqbal Nadjamuddin.
“Program ini menjadi perhatian utama kami karena menyangkut peningkatan kualitas guru, gizi peserta didik, dan mutu kepemimpinan sekolah,” kata Mustakim dalam arahannya di hadapan ratusan kepala sekolah.
Menurut dia, program Makan Bergizi Gratis merupakan bagian dari kebijakan nasional yang saat ini terus dipantau pelaksanaannya oleh pemerintah pusat.
“Hampir setiap hari kami menggelar rapat koordinasi. Program ini juga menjadi perhatian langsung pak Gubernur,” ujarnya.
Mustakim menambahkan, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dijadwalkan akan turun langsung ke sekolah-sekolah untuk melihat pelaksanaan program tersebut.
“Beliau tidak memberi tahu sekolah mana yang akan dikunjungi. Karena itu, kami harap semua sekolah tetap menjaga kebersihan dan kesiapan masing-masing,” katanya.
Selain MBG, lanjut Mustakim, Dinas Pendidikan juga tengah memproses seleksi administrasi untuk Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS).
Menurutnya, tahapan pengumpulan berkas berlangsung hingga 21 Oktober 2025. Guru yang lolos seleksi awal akan diundang mengikuti tahap berikutnya melalui akun resmi mereka di sistem seleksi.
“Untuk tahap pertama, kami sudah menjalani seleksi dan pelatihan selama dua pekan,” kata Pelaksana Tugas Kepala SMAN 8 Maros, Asriyani, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Adapun Tes Kompetensi Akademik (TKA), sebut Mustakim, direncanakan digelar dalam waktu dekat di setiap sekolah.
Persiapan teknis, ujarnya lagi, termasuk perangkat komputer dan sistem ujian, telah disiapkan oleh panitia pelaksana di tingkat kabupaten dan kota.
“Semua sekolah sudah kami minta memastikan kesiapan sarana digitalnya. TKA ini penting sebagai tolok ukur kemampuan akademik siswa secara menyeluruh,” ujar Mustakim menutup arahannya. (Hdr)