Gerobak-Gerobak yang Tak Pulang: Wajah Senja di Bulogading

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Menjelang senja, Jalan Bulogading Kecamatan Ujung Pandang di jantung Kota Makassar tampak hidup. Suara roda gerobak berderit di atas aspal, aroma arang yang terbakar, dan manis pisang epe yang sedang dikipas angin laut. Para pedagang satu per satu mendorong gerobak menuju arah Pantai Losari — tempat mereka menggantungkan rezeki setiap sore.

Namun ketika malam berganti pagi, pemandangan yang tertinggal berbeda. Deretan gerobak itu tak lagi berpindah tempat. Mereka tetap di sana, berjejer di pinggir jalan, diam di samping Café Kareba dan Hotel Losari Beach seakan menunggu hari berikutnya tanpa pernah benar-benar “pulang”.

Di pagi hari, pemandangan yang muncul bukan lagi semerbak wangi pisang bakar, melainkan sisa-sisa arang, kulit pisang, dan plastik bekas jualan. Jalan yang dulu lengang kini tampak sumpek, bahkan jika di biarkan, nyaris jalan tak bisa lagi dilalui kendaraan roda dua atau empat.

“Dulu bersih sekali, sekarang malah kayak tempat parkir gerobak,” keluh Rahma, pegawai kantor yang setiap pagi melintas di sana. “Sayang, padahal ini daerah tengah kota.”

Kondisi itu sudah berlangsung cukup lama. Para pedagang beralasan tak sanggup lagi mendorong gerobak pulang setiap malam, sementara tempat penyimpanan yang aman sulit ditemukan. Akhirnya, jalan Bulogading pun menjadi semacam “gudang terbuka” di tengah kota.

Lurah Bulogading, Andika, ketika dihubungi PedomanRakyat.co.id, mengatakan pihaknya siap menertibkan area tersebut.
“Kami sudah berkoordinasi, dan akan segera ditindak agar tidak mengganggu keindahan serta kenyamanan warga,” ujarnya singkat.

Namun hingga kini, deretan gerobak itu masih berdiri di tempat yang sama. Catnya mulai pudar, rodanya berdebu, dan di sela-selanya tumbuh rumput kecil yang menandakan betapa lama mereka diam di situ.

Baca juga :  PJ Sekda Makassar Terima Audiensi Vice President PT DAX Jaya Indonesia

Bagi sebagian orang, gerobak-gerobak itu mungkin sekadar penghalang pemandangan kota. Tapi bagi pemiliknya, di sanalah tersimpan cerita perjuangan — tentang usaha kecil yang bertahan di antara ketertiban yang sering kali kalah oleh kebutuhan hidup. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Menag Nasaruddin Umar Raih Apresiasi Kinerja Tertinggi Versi Poltracking

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA — Menteri Agama Nasaruddin Umar menempati posisi teratas dalam survei tingkat apresiasi publik terhadap kinerja menteri...

Koramil 1408-05/Mariso Jadi Motor Penggerak Gotong Royong di Tamarunang

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Semangat kebersamaan tampak menyala di Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Mariso, Kota Makassar, saat personel Koramil 1408-05/Mariso...

Pemprov Sulsel Gelar Orientasi bagi 6.735 PPPK, Digelar Bertahap hingga Akhir November

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mulai menggelar orientasi pengembangan kompetensi bagi 6.735 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian...

Bangun Karakter Sejak Dini, Danramil Mamajang Ajak Siswa YP PGRI Makassar Jadi Generasi Tangguh dan Cerdas Digital

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Pagi yang cerah di kawasan Jl. Andi Djemma Inspeksi Kanal Selatan, Kelurahan Bontolebang, Kecamatan Mamajang,...