“Semoga kegiatan ini memberi semangat dan dorongan dalam menjadikan Sulawesi Selatan maju literasi dan berkarakter. Dengan banyak belajar, maka dunia akan berada di genggaman kita,” ujarnya.
Selama festival berlangsung, digelar berbagai kegiatan menarik mulai dari pameran produk literasi, lomba kolase tingkat PAUD, lomba membaca estafet tingkat SD, lomba pidato bahasa Inggris tingkat SMP, sosialisasi kepenulisan tingkat SMA, hingga workshop literasi untuk mahasiswa.
Hadir dalam pembukaan acara, para Pustakawan Ahli Utama, Arsiparis Ahli Utama, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan kabupaten/kota, Kepala Balai Bahasa Sulawesi Selatan, serta Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX.
Dukungan juga datang dari berbagai mitra, antara lain Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan, PT Pegadaian (Persero), Maxim, serta perwakilan dari universitas seperti Unhas, UMI, UIN Alauddin, dan Unismuh.
Turut hadir pula penulis dan penerbit dari Perkumpulan Penulis Indonesia Sulawesi Selatan, Relawan Literasi Masyarakat (RELIMA) se-Sulsel, serta Duta Baca Provinsi Sulawesi Selatan.
Di akhir sambutannya, Prof. Jufri menyampaikan pesan yang menyentuh hati: “Membaca bukan sekadar aktivitas melihat huruf dan kata, tetapi proses menyalakan cahaya dalam diri. Bila setiap anak Sulawesi Selatan menyalakan cahaya itu, maka terang literasi akan menerangi masa depan daerah ini. ( ab )

