Menurut Kadar, produksi ini juga diharapkan menjadi wadah pembelajaran bagi generasi muda Sulsel, membuka ruang bagi talenta lokal, mulai dari aktor, kru teknis, penulis, hingga seniman kreatif lainnya. Manajemen GPS berkomitmen untuk melibatkan banyak tenaga lokal agar mereka dapat memperoleh pengalaman langsung dalam dunia perfilman profesional.
Kolaborasi dengan pemerintah daerah, seperti dukungan dari istri Bupati Toraja Utara, Damayanti Batti, S.IP., semakin memperkuat fondasi kerja sama ini. Pemerintah daerah melihat inisiatif ini sebagai peluang emas untuk mengangkat potensi wisata dan ekonomi lokal melalui jalur kreatif yang berdaya saing tinggi.
Film ini diharapkan menjadi ikon baru pariwisata Sulawesi Selatan, memperkenalkan destinasi yang menakjubkan sekaligus nilai-nilai budaya luhur yang membentuk identitas masyarakat setempat. Lebih dari sekadar tontonan, karya ini diharapkan menjadi kebanggaan daerah dan inspirasi bagi banyak orang untuk terus berkontribusi membangun daerahnya.
Dengan tekad kuat dan visi besar, Ir. Arwan Tjahjadi dan Muh. Kadar berkomitmen menjadikan film ini sebagai tonggak kebangkitan perfilman Sulawesi Selatan. GPS ingin menunjukkan bahwa industri kreatif daerah mampu berdiri tegak, menghasilkan karya berkelas, dan memberi dampak nyata bagi pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat.
“Film ini bukan hanya tentang kisah di layar, tetapi tentang harapan, semangat, dan kerja bersama untuk membangun masa depan yang lebih baik,” tutup Arwan dan Kadar dalam nada optimistis. (*Rz)


