Kelima, gerakan tanam cabai tekan inflasi (Gertac Sehati) terus digalakkan dan strategis keenam yakni pasar murah dan gerakan pangan murah untuk menjaga stabilitas harga pangan dan pengendalian inflasi.
Lebih lanjut dikatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sinjai, Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kabupaten Sinjai pada minggu pertama bulan Oktober 2025 tercatat sebesar 1,27% dengan tiga komoditas penyumbang utama IPH tertinggi yakni dagung ayam, cabai merah dan telur ayam ras.
“Meski demikian kita tidak boleh berpuas diri, tantangan ekonomi global dan dinamika harga pangan domestik masih bisa memicu tekanan inflasi,” kata Andi Ilham.
Olehnya itu, penguatan sistem ekonomi digital dan transaksi non tunai seperti QRIS menjadi salah satu instrumen penting dalam menjaga kestabilan ekonomi daerah. (Aan)