PEDOMANRAKYAT, SINJAI -- Pemerintah Kabupaten Sinjai bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus berkomitmen menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok.
Upaya ini terus dilakukan dengan menerapkan beberapa strategi jitu sehingga secara umum kondisi harga di pasaran relatif stabil dan tidak ada lonjakan harga.
Sekretaris TPID Sinjai Andi Ilham Abubakar saat berlangsung High Level Meeting TP2DD dan TPID di Ruang Pola Kantor Bupati Sinjai, Selasa (21/10/2025) memaparkan enam strategi yang dilakukan oleh TPID Sinjai dalam menekan angka inflasi dan menstabilkan harga kebutuhan pokok.
Pertama, pemanfaatan teknologi untuk informasi harga melalui website dan media sosial lainnya. Kedua, sidak pasar dan pslemantauan langsung di pasar-pasar secara rutin bersama OPD terkait untuk memastikan harga komoditas dan stok ketersediaan.
Ketiga, penguatan koordinasi dan kerjasama antar daerah untuk memastikan pasokan komoditas yang surplus ke daerah yang membutuhkan. Strategi keempat, cadangan beras pemerintah (CBP) di Bulog yang terus terjaga.
Kelima, gerakan tanam cabai tekan inflasi (Gertac Sehati) terus digalakkan dan strategis keenam yakni pasar murah dan gerakan pangan murah untuk menjaga stabilitas harga pangan dan pengendalian inflasi.
Lebih lanjut dikatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sinjai, Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kabupaten Sinjai pada minggu pertama bulan Oktober 2025 tercatat sebesar 1,27% dengan tiga komoditas penyumbang utama IPH tertinggi yakni dagung ayam, cabai merah dan telur ayam ras.
"Meski demikian kita tidak boleh berpuas diri, tantangan ekonomi global dan dinamika harga pangan domestik masih bisa memicu tekanan inflasi," kata Andi Ilham.
Olehnya itu, penguatan sistem ekonomi digital dan transaksi non tunai seperti QRIS menjadi salah satu instrumen penting dalam menjaga kestabilan ekonomi daerah. (Aan)