PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) melalui Pusat Pembelajaran dan Strategi Kebijakan Manajemen Pemerintahan (Pusjar SKMP) menyelenggarakan Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Analis
Kebijakan (JFAK) di ruang Pettarani, Gedung Pusjar SKMP LAN Makassar, pada Rabu–Kamis, 22–23 Oktober 2025.
Kegiatan ini merupakan program dari Direktorat Penguatan Kapasitas Jabatan Fungsional Bidang Pengembangan Kapasitas dan Pembelajaran ASN – LAN RI, sebagai instansi pembina JFAK.
Pelaksanaan uji kompetensi bertujuan untuk memastikan kemampuan analitis, metodologis, dan profesionalisme ASN dalam memberikan rekomendasi kebijakan publik yang berbasis data dan bukti (evidence-based policy).
Sebanyak 25 peserta mengikuti kegiatan ini. Terdiri dari 10 orang pegawai yang diusulkan untuk pengangkatan pertama dan perpindahan jabatan ke dalam JFAK keahlian, serta 15 orang peserta yang akan diusulkan untuk kenaikan jenjang ke Analis Kebijakan Ahli Madya.
Para peserta berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Bali, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, serta Kabupaten Luwu dan Enrekang.
Uji Kompetensi JFAK diawali dengan pembekalan peserta yang disampaikan oleh Satria Eka Trilaksana, S.IP., M.AP, selaku Koordinator kegiatan.
Ia memaparkan bahwa kegiatan uji kompetensi ini tidak hanya berfokus pada penilaian teknis, tetapi juga menjadi ruang pembelajaran bagi peserta untuk memahami esensi peran Analis Kebijakan dalam proses perumusan kebijakan publik yang berkualitas.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap peserta tidak sekadar mampu menyusun rekomendasi kebijakan, tetapi juga memahami konteks sosial, politik, dan administratif yang melatarbelakanginya,” ujar Satria.
Lebih lanjut, Satria menjelaskan bahwa selama dua hari pelaksanaan, peserta akan menjalani serangkaian tahapan yang dirancang secara sistematis, mulai dari desk evaluation terhadap portofolio kinerja, simulasi penyusunan rekomendasi kebijakan, hingga wawancara mendalam bersama asesor.
Ia menekankan bahwa seluruh proses tersebut bukan sekadar tahapan administratif, melainkan upaya membangun keutuhan kompetensi analitis setiap peserta. “Kualitas kebijakan publik sangat ditentukan oleh ketepatan analisis.
ASN yang menduduki jabatan fungsional Analis Kebijakan harus mampu menjadi simpul pengetahuan di instansinya masing-masing,” pungkasnya.
Setelah sesi pembekalan, sebanyak 10 peserta menjalani ujian tertulis penyusunan Policy Brief. Adapun ujian wawancara dijadwalkan berlangsung dua hari, masing-masing untuk 8 peserta pada Rabu (22/10) dan 7 peserta pada Kamis (23/10) di Ruang Assessment Chairuddin Burhan.
Dalam kegiatan ini, turut hadir Kepala Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi Kepegawaian BKD Sulsel, Yessy Yoanna Ariestiani, S.IP., MAP., yang juga merupakan alumni Politeknik STIA LAN Makassar, sebagai salah satu peserta
uji kompetensi.
Person in Charge (PIC) kegiatan, Nur Khasanah Latief, S.IP., menjelaskan bahwa mekanisme uji kompetensi menyesuaikan tujuan pengusulan jabatan.
“Untuk pengangkatan pertama dan perpindahan jabatan ke JFAK, peserta mengikuti uji tulis dan wawancara. Sedangkan untuk kenaikan jenjang, cukup melalui uji wawancara,” terangnya kepada Tim Humas Pusjar SKMP.
Tahapan wawancara melibatkan Kepala Pusjar SKMP LAN RI, Dr. Muhammad Aswad, M.Si., bersama Direktur Politeknik STIA LAN Makassar, Dr. Sulaeman Fattah,
M.Si. Keduanya menilai kemampuan analisis kebijakan dan kedalaman pemahaman peserta terhadap isu-isu strategis pemerintahan.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Muhammad Aswad, M.Si., menegaskan kembali peran strategis Analis Kebijakan sebagai penggerak lahirnya kebijakan publik yang rasional dan berbasis pengetahuan.
“Analis Kebijakan harus mampu menjembatani data dan keputusan publik. Kompetensinya tidak hanya diukur dari kemampuan teknis menulis policy brief, tetapi juga dari cara berpikir sistematis dan kepekaan sosial terhadap persoalan masyarakat,” tegasnya.
Uji kompetensi ini menjadi wujud nyata komitmen LAN RI dalam mewujudkan ASN Kompeten, Rakyat Sejahtera. Setiap proses pengembangan aparatur diarahkan agar kinerja pemerintahan semakin berbasis bukti, berorientasi hasil, dan memberi manfaat nyata bagi publik. Dengan semangat Bigger, Smarter, Better, LAN terus menumbuhkan aparatur yang adaptif, cerdas, dan berdampak bagi kemajuan tata kelola pemerintahan.
Demikian Humas Pusjar SKMP LAN Makassar, Adekamwa, menginformasikan melalui rilis. ***