Asriyani menguraikan, berbeda dari proyek pemerintah pada umumnya, rehabilitasi di SMAN 8 Maros dikelola secara swakelola oleh pihak sekolah tanpa melalui mekanisme tender.
Langkah ini, menurut Asriyani, sudah sesuai petunjuk teknis alias juknis dari Kementerian Pendidikan saat pihaknya mengikuti bimbingan teknis bersama konsultan perencana.
Dari pengamatan media ini, ada yang menarik, seluruh proses pembangunan dapat dipantau langsung melalui CCTV yang dipasang di tiap ruang kelas.
Fasilitas ini membuat pengawasan proyek lebih transparan dan memudahkan pihak sekolah dalam memastikan kualitas pekerjaan.
Asriyani merinci, pihak sekolah menargetkan rehabilitasi selesai pada 27 Desember 2025. Jika sesuai rencana, lima ruang kelas baru itu akan langsung difungsikan saat memasuki semester genap tahun ajaran 2025/2026.
“Kami berharap semua bisa selesai tepat waktu agar siswa bisa kembali belajar dengan nyaman di ruang kelas yang lebih layak,” tandas Kepala UPT SMAN 8 Maros, Asriyani. (Hdr)