Denyut Kehidupan di Car Free Day: (3) Skateboarding, Cara Dede Menikmati Kebebasan

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Mereka bukan bagian dari komunitas resmi. Tak ada nama organisasi. Tak ada struktur. Bahkan tak ada jadwal tetap yang mengikat. Perkumpulan ini terbentuk begitu saja, berawal dari kebetulan. Orang-orang dengan hobi yang sama bertemu di tempat yang sama. Lokasinya tak jauh dari rumah, membuat Dede hampir selalu datang setiap Minggu pagi. Kadang suasananya seramai hari ini, kadang hanya dua atau tiga orang yang datang untuk bermain. Bermain skateboard bukan sekadar hoby, melainkan rutinitas yang menenangkan cara sederhana untuk melepas penat dan menikmati pagi.
Dari kebiasaannya bermain skateboard, Dede beberapa kali mendapat tawaran menjadi talent untuk sesi pemotretan. Tidak tetap, tapi kesempatan itu datang cukup sering. Meskipun hanya pekerjaan sampingan, Dede menganggapnya sebagai berkah kecil dari hobi yang ia cintai.

Tidak sedikit pengunjung yang berlalu lalang berhenti sejenak. Menikmati hasil “jarahannya” dari pedagang-pedagang yang ada di sisi jalan. Terdiam dan mengamati atraksi-atraksi para pemuda itu dengan sorot mata kagum. Bermain skateboard pada Minggu pagi ini merupakan cara menikmati kota dengan cara mereka sendiri. Papan kayu itu menjadi alat untuk bergerak bebas di ruang publik yang seringkali terasa kaku. Di atas aspal, mereka bukan sekadar anak muda dengan gaya khas, tapi juga simbol dari keberanian untuk terus bergerak di tengah pandangan orang.
Dahulu, entah mengapa, di benak saya tiap melihat pemain skatebord mereka pasti “nakal”. Entah karena perawakannya, gaya, dan penampilan yang mencolok. Aksesoris yang berlebihan atau pun cara mereka melaju, melambung orang-orang dengan kecepatan tinggi di pinggir jalan, yang dapat membahayakan pejalan kaki. Namun, Dede menanggapi pandangan itu dengan santai.

“Tergantung orangnya sih. Walaupun ada yang pikir kami nakal, itu cuma belum kenal aja. Kalau udah coba main bareng, baru tahu, ini seru kok,” ujarnya sambil tertawa kecil. Dede justru dengan senang hati memperbolehkan saya dan teman saya, Aqifah, mencoba memainkan skateboard miliknya. Ia bahkan dengan sabar mengajari cara menjaga keseimbangan dan meluncur perlahan di atas papan itu. Cara menggunakannya tidak semudah yang terlihat. Pada akhirnya saya menyerah. Setiap kali papan kecil itu bergerak, saya merasa akan kehilangan keseimbangan dan jatuh. Tapi tawa kecil Dede membuat semuanya terasa menyenangkan.

Baca juga :  Hari Buruh dan Hardiknas, Readtimes Gelar Dialog Publik 'Buruh dan Guru Dalam Pandangan Partai Politik'

Ternyata anggapan saya bahwa sekelompok pemain skateboard bersikap “nakal” tidak sepenuhnya benar. Dari pengalaman sederhana itu, saya terlalu cepat untuk menilai seseorang dengan melihat luarnya saja. Seringkali, di balik gaya dan penampilan yang kerap disalahartikan, tersimpan ketulusan, keramahan, dan keterbukaan yang tak terlihat di permukaan. Momen itu mengajarkan saya bahwa penilaian cepat sering menipu, dan untuk benar-benar memahami seseorang, kita perlu memberi waktu, perhatian, dan kesediaan untuk melihat lebih jauh dari apa yang tampak.

Aqifah saat mencoba bermain Skateboard

Pagi perlahan beranjak menuju siang. Matahari makin tinggi, bayangan Dede dan teman-temannya kian memendek di atas aspal. Dentuman papan bersahut-sahutan, menandai semangat yang belum juga surut. Di tengah hiruk-pikuk CFD Boulevard, kehadiran mereka menjadi pengingat kecil bahwa kota bukan hanya tempat untuk beraktivitas, melainkan juga ruang untuk mengekspresikan diri. Sebagian orang mungkin mengira mereka hanyalah sekelompok anak muda dengan papan kayu beroda. Namun bagi Dede, setiap kali roda itu berputar, ada kebebasan yang ikut bergerak bersamanya. Kebebasan untuk tetap menjadi diri sendiri, meski di tengah keramaian yang sering kali menilai hanya dari tampilan luar.

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

LSM Lintas Pemburu Keadilan Pertanyakan Surat Eksekusi Rumah Warga oleh Pengadilan Negeri Makassar

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Perwakilan LSM Lintas Pemburu Keadilan mendatangi Pengadilan Negeri (PN) Makassar untuk mempertanyakan dasar hukum terbitnya...

Semangat TNI dan Rakyat Menggema di Malino: Pangdam Hasanuddin Buka Three Days Off Road Adventure 2025

PEDOMANRAKYAT, MALINO - Suasana sejuk Malino dipenuhi semangat kebersamaan ketika Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Windiyatno secara resmi membuka...

Tabulahan FC Melaju ke Final Bupati Cup V Hadapi Mamasa 1

PEDOMANRAKYAT, MAMASA – Tim sepak bola asal Kecamatan Tabulahan, Tabulahan FC, berhasil melaju ke babak final Bupati Cup...

AHY dan PSMTI Bersinergi untuk Indonesia Maju di Era 2045

PEDOMANRAKYAT, MALANG - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hadir dalam Rapat Kerja...