Denyut Kehidupan di Car Free Day: (3) Skateboarding, Cara Dede Menikmati Kebebasan

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Foto dokumentasi: Main Skateboarding di CFD Makassar

Oleh: Nadratun Mahasiswa Prodi Administrasi Publik FISIP/Magang ‘identitas’

Jalan lebar yang biasanya ramai oleh kendaraan berlalu lalang, kini berubah menjadi lautan manusia dengan beragam aktivitas. “CFD Boulevard” begitu orang-orang menyebutnya. Matahari baru saja naik, tapi jalanan di sekitar CFD Boulevard sudah dipadati langkah manusia. Ada yang berlari kecil, bersepeda, senam, ada pula yang sibuk mencari sarapan. Suara musik dari pengeras suara tumpang tindih dengan teriakan pedagang yang menawarkan berbagai jenis jualannya.

Di antara riuh itu, di ujung jalan yang sedikit lapang, sekelompok pemuda tampak menonjol dengan papan seluncurnya. Mereka meluncur, melompat, dan sesekali jatuh, lalu tertawa bersama. Mereka bukan pelari, bukan pula pedagang. Di tangan mereka, bukan jajanan, melainkan papan kayu beroda empat. Salah satu dari mereka Bernama Dede. Pria muda dengan baju oversize berlengan panjang dengan kombinasi celana kargo hitam. Di ujung kaki kanannya terdapat papan skate miliknya yang penuh goresan dan coretan berspidol putih, tampak hubungannya dengan papan tersebut sudah berlangsung sejak lama.

Dede bersama papan skatenya, siap melaju menantang jalanan CFD

Dede telah jatuh cinta pada dunia Skateboarding sejak 2017. Semua bermula dari rasa kagum yang sederhana. “Awalnya cuma karena kelihatan keren aja,” ujarnya sambil tersenyum kecil.

Bagi Dede, bermain skateboard kini bukan sekadar hobi, melainkan sudah menjadi bagian dari gaya hidupnya. Pagi itu pun Minggu, (12/10/2025), ia datang ke CFD Boulevard tanpa tujuan khusus. Hanya ingin bermain seperti biasa, menikmati udara pagi sambil meluncur santai di antara keramaian kota.

Mereka bukan bagian dari komunitas resmi. Tak ada nama organisasi. Tak ada struktur. Bahkan tak ada jadwal tetap yang mengikat. Perkumpulan ini terbentuk begitu saja, berawal dari kebetulan. Orang-orang dengan hobi yang sama bertemu di tempat yang sama. Lokasinya tak jauh dari rumah, membuat Dede hampir selalu datang setiap Minggu pagi. Kadang suasananya seramai hari ini, kadang hanya dua atau tiga orang yang datang untuk bermain. Bermain skateboard bukan sekadar hoby, melainkan rutinitas yang menenangkan cara sederhana untuk melepas penat dan menikmati pagi.
Dari kebiasaannya bermain skateboard, Dede beberapa kali mendapat tawaran menjadi talent untuk sesi pemotretan. Tidak tetap, tapi kesempatan itu datang cukup sering. Meskipun hanya pekerjaan sampingan, Dede menganggapnya sebagai berkah kecil dari hobi yang ia cintai.

Baca juga :  Gelar Coffee Morning Bersama Insan Pers, Kajari Selayar : Kejaksaan Butuh Masukan dan Kritikan Membangun

Tidak sedikit pengunjung yang berlalu lalang berhenti sejenak. Menikmati hasil “jarahannya” dari pedagang-pedagang yang ada di sisi jalan. Terdiam dan mengamati atraksi-atraksi para pemuda itu dengan sorot mata kagum. Bermain skateboard pada Minggu pagi ini merupakan cara menikmati kota dengan cara mereka sendiri. Papan kayu itu menjadi alat untuk bergerak bebas di ruang publik yang seringkali terasa kaku. Di atas aspal, mereka bukan sekadar anak muda dengan gaya khas, tapi juga simbol dari keberanian untuk terus bergerak di tengah pandangan orang.
Dahulu, entah mengapa, di benak saya tiap melihat pemain skatebord mereka pasti “nakal”. Entah karena perawakannya, gaya, dan penampilan yang mencolok. Aksesoris yang berlebihan atau pun cara mereka melaju, melambung orang-orang dengan kecepatan tinggi di pinggir jalan, yang dapat membahayakan pejalan kaki. Namun, Dede menanggapi pandangan itu dengan santai.

“Tergantung orangnya sih. Walaupun ada yang pikir kami nakal, itu cuma belum kenal aja. Kalau udah coba main bareng, baru tahu, ini seru kok,” ujarnya sambil tertawa kecil. Dede justru dengan senang hati memperbolehkan saya dan teman saya, Aqifah, mencoba memainkan skateboard miliknya. Ia bahkan dengan sabar mengajari cara menjaga keseimbangan dan meluncur perlahan di atas papan itu. Cara menggunakannya tidak semudah yang terlihat. Pada akhirnya saya menyerah. Setiap kali papan kecil itu bergerak, saya merasa akan kehilangan keseimbangan dan jatuh. Tapi tawa kecil Dede membuat semuanya terasa menyenangkan.

Ternyata anggapan saya bahwa sekelompok pemain skateboard bersikap “nakal” tidak sepenuhnya benar. Dari pengalaman sederhana itu, saya terlalu cepat untuk menilai seseorang dengan melihat luarnya saja. Seringkali, di balik gaya dan penampilan yang kerap disalahartikan, tersimpan ketulusan, keramahan, dan keterbukaan yang tak terlihat di permukaan. Momen itu mengajarkan saya bahwa penilaian cepat sering menipu, dan untuk benar-benar memahami seseorang, kita perlu memberi waktu, perhatian, dan kesediaan untuk melihat lebih jauh dari apa yang tampak.

Baca juga :  DPP RIB Desak Menteri ATR BPN Cabut HGU 905 PT Wanasari Nusantara

Aqifah saat mencoba bermain Skateboard

Pagi perlahan beranjak menuju siang. Matahari makin tinggi, bayangan Dede dan teman-temannya kian memendek di atas aspal. Dentuman papan bersahut-sahutan, menandai semangat yang belum juga surut. Di tengah hiruk-pikuk CFD Boulevard, kehadiran mereka menjadi pengingat kecil bahwa kota bukan hanya tempat untuk beraktivitas, melainkan juga ruang untuk mengekspresikan diri. Sebagian orang mungkin mengira mereka hanyalah sekelompok anak muda dengan papan kayu beroda. Namun bagi Dede, setiap kali roda itu berputar, ada kebebasan yang ikut bergerak bersamanya. Kebebasan untuk tetap menjadi diri sendiri, meski di tengah keramaian yang sering kali menilai hanya dari tampilan luar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

LSM Lintas Pemburu Keadilan Pertanyakan Surat Eksekusi Rumah Warga oleh Pengadilan Negeri Makassar

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Perwakilan LSM Lintas Pemburu Keadilan mendatangi Pengadilan Negeri (PN) Makassar untuk mempertanyakan dasar hukum terbitnya...

Semangat TNI dan Rakyat Menggema di Malino: Pangdam Hasanuddin Buka Three Days Off Road Adventure 2025

PEDOMANRAKYAT, MALINO - Suasana sejuk Malino dipenuhi semangat kebersamaan ketika Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Windiyatno secara resmi membuka...

Tabulahan FC Melaju ke Final Bupati Cup V Hadapi Mamasa 1

PEDOMANRAKYAT, MAMASA – Tim sepak bola asal Kecamatan Tabulahan, Tabulahan FC, berhasil melaju ke babak final Bupati Cup...

AHY dan PSMTI Bersinergi untuk Indonesia Maju di Era 2045

PEDOMANRAKYAT, MALANG - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hadir dalam Rapat Kerja...