An-Nisa Ramadhina A.
Prodi Sastra Indonesia FIB/Magang ‘identitas’
Di wilayah Jalan Boulevard Makassar, pagi itu, udara di kawasan Car Free Day (CFD) terasa segar dan ramai. Suara pedagang yang mempromosikan dagangannya, langkah kaki para pejalan, serta tawa anak-anak menjadi irama yang khas setiap Minggu pagi. Di tengah keramaian itu, sebuah mobil berwarna dominan biru berhenti di tepi jalan.
Mobil itu bukan sembarang kendaraan, melainkan Perpustakaan Keliling, salah satu inovasi Dinas Perpustakaan Kota Makassar. Kemunculannya di CFD untuk menumbuhkan kembali minat baca masyarakat. Mencoba mengalihkan kebiasaan mereka yang lebih banyak membaca melalui handphone, melalui alat-alat gadget dan sebagainya dengan membaca buku ilmu pengetahuan dan menambah wawasan. Perpustakaan keliling hadir demi meningkatkan indeks literasi masyarakat.
“Nah, kita datang di CFD ini untuk kembali meninggkatkan gairah membaca melalui buku fisik. Apalagi di era digitalisasi saat ini,” ujar Abdul Jalil, Pustakawan Dinas Perpustakaan Kota Makassar yang akrab disapa Pak Jalil.
Perpustakaan Keliling di Makassar sering hadir setiap hari Minggu. Mobil perpustakaan keliling hadir menyediakan koleksi buku yang bisa dibaca langsung di tempat. Ya, memanfaatkan keramaian orang memanfaatkan hari bebas kendaraan di kawasan bisnis kota ini.
Buku tampak berjejer di dalam mobil. Mulai dari buku anak-anak SD sampai mahasiswa, hingga masyarakat umum. Itulah penampakan perpustakaan keliling di CFD Makassar, sebuah sudut literasi di tengah kegiatan publik yang santai dan terbuka yang sedang dibangun Dinas Perpustakaan Keliling ini.

