Sorotan Pendidikan dan Infrastruktur
Di sektor pendidikan, warga mengeluhkan Program Indonesia Pintar (PIP) yang dinilai belum merata bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.
Mereka juga meminta perhatian terhadap kondisi SDN 7 Amessangeng yang bangunan kelasnya rubuh, serta SDN 262 Pabbulu yang membutuhkan pengawasan dalam proses pembangunan.
Selain itu, warga juga menyoroti minimnya penerangan di lorong 7 Pattirosompe menuju masjid, serta kerusakan jalan setapak dan jembatan di Dakker, Amessangeng.
Komitmen Fery Surachmat
Menanggapi seluruh aspirasi, Sekretaris Komisi IV DPRD Wajo itu menyampaikan apresiasi atas partisipasi warga. Ia menegaskan akan mengawal setiap usulan hingga ke tingkat pembahasan di DPRD.
“Untuk banjir di Wolter Monginsidi, khususnya di Setapak 8, akan kami kawal agar bisa segera direalisasikan,” tegasnya.
Terkait sektor kesehatan, Fery menyebut persoalan alat dan layanan medis memang menjadi perhatian serius DPRD Wajo. Ia mengaku pihaknya telah beberapa kali menggelar RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan BPJS Kesehatan guna mencari solusi
“Kami sudah berulang kali meminta agar pemerintah daerah memperhatikan ketersediaan alat medis dan pelayanan BPJS. Tenaga kesehatan harus diberi ruang bekerja maksimal,” jelasnya.
Fery menutup kegiatan reses dengan menegaskan bahwa, meski keuangan daerah terbatas, sektor pendidikan dan kesehatan tetap menjadi prioritas utama, sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
“Untuk rehab dan pembangunan sekolah sudah kami suarakan dan sementara berproses. Kami di DPRD siap mengawal program-program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat,” pungkasnya. (Deden)

