PEDOMANRAKYAT, MAROS — SMAN 1 Maros tengah mengebut pembangunan tiga ruang kelas baru (RKB) dan rehabilitasi enam unit toilet siswa. Proyek revitalisasi ini menjadi kebutuhan mendesak di sekolah unggulan Kabupaten Maros tersebut, seiring meningkatnya jumlah peserta didik tahun ajaran ini.
Kepala UPT SMAN 1 Maros, Takbir, mengatakan percepatan pembangunan RKB dilakukan untuk mengatasi keterbatasan ruang belajar. Saat ini, sekolah terpaksa menggunakan laboratorium komputer sebagai ruang kelas sementara.
“RKB itu sangat dibutuhkan sekarang. Untuk sementara kami gunakan ruang lab komputer untuk kegiatan belajar mengajar,” ujar Takbir, Rabu, 29 Oktober 2025.
Pembangunan ini dibiayai melalui program revitalisasi dari pemerintah pusat dengan anggaran sebesar Rp966 juta. Menurut Takbir, pihak sekolah bahkan menyiapkan sendiri lahan pembangunan karena area sekolah sudah padat.
“Sekolah kami memang sudah penuh. Jadi kami siapkan lahan sendiri agar pembangunan bisa segera dimulai,” katanya.
Pembangunan tiga ruang kelas baru itu kini telah mencapai 50 persen dan ditargetkan rampung pada akhir Desember 2025, sesuai jadwal dari Kementerian Pendidikan. Lokasi RKB dibangun di lantai dua gedung baru, tepat di atas kantin siswa yang sebelumnya telah dibangun atas dukungan komite sekolah.
“Sejak awal kami memang merancang pengembangan gedung bertingkat. Jadi RKB ini dibangun di atas kantin siswa,” ujar Takbir menambahkan.
Selain pembangunan RKB, sekolah ini juga mendapatkan bantuan rehabilitasi untuk enam toilet siswa. Saat ini SMAN 1 Maros memiliki total 55 unit toilet untuk siswa dan guru. Pengerjaan dua proyek tersebut dilakukan secara bersamaan dalam satu paket pekerjaan.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana, Abdul Hamid, menjelaskan seluruh proses pembangunan dilaksanakan secara swakelola, tanpa melalui tender pihak ketiga.
“Kami berharap pengerjaan bisa selesai tepat waktu agar fasilitas baru ini segera digunakan untuk mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar,” kata Hamid.
Sebelum proyek dimulai, pihak sekolah juga mengikuti bimbingan teknis di Jakarta bersama tim konsultan dari kementerian untuk memastikan standar pembangunan terpenuhi.
Dengan selesainya proyek ini, SMAN 1 Maros berharap dapat menampung lebih banyak siswa tanpa mengorbankan kenyamanan belajar. “Kami ingin memastikan setiap siswa mendapatkan ruang belajar yang layak,” Kepala UPT SMAN 1 Maros, Takbir, menandaskan. (Hdr)

