PEDOMANRAKYAT, MALANG - Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi bagi masa depan bangsa. Tak hanya berfokus pada penguatan persatuan dan kebersamaan, kini PSMTI resmi “turun gunung” dengan langkah nyata di bidang sosial melalui program penyediaan makanan sehat dan bergizi bagi masyarakat.
Ketua Umum PSMTI, Wilianto Tanta, menyampaikan hal itu usai pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XXI dan peringatan HUT ke-XXVII PSMTI di Hotel Golden Tulip Malang, Jumat 24/10/2025 yang berlangsung 23–25 Oktober 2025 ini. Ia menyebut program ini sebagai investasi penting untuk mencetak Generasi Emas Indonesia 2045.
“Kami ingin memperkuat kontribusi sosial PSMTI demi masa depan generasi Indonesia yang lebih kuat, sehat, dan siap menyongsong 2045,” ujar Wilianto.
“Komitmen ini sejalan dengan semangat Rakernas bertema Semangat PSMTI, Jiwa Merah Putih, Indonesia Emas 2045.”
Langkah strategis PSMTI tersebut mendapat sambutan positif dari pemerintah. Dalam acara puncak HUT PSMTI di Malang sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa sinergi lintas sektor, termasuk dengan organisasi sosial seperti PSMTI, merupakan kunci keberhasilan pembangunan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
“Pemerintah membutuhkan dukungan dari semua elemen masyarakat. Kolaborasi dengan PSMTI menjadi contoh nyata bagaimana kekuatan sosial dapat mempercepat kesejahteraan bangsa,” kata AHY.
Sementara itu, Ketua Panitia Nasional Rakernas XXI PSMTI, Teguh Kinarto, menambahkan bahwa forum Rakernas menjadi momentum penting untuk memperkuat koordinasi antarwilayah dan merumuskan langkah kerja konkret organisasi ke depan.
“PSMTI ingin memastikan bahwa kontribusi sosial yang kami lakukan bisa langsung dirasakan masyarakat. Setelah Rakernas ini, kami akan memulai aksi nyata di berbagai daerah,” ungkap Teguh.
Dalam kesempatan yang sama, AHY juga menyoroti pentingnya perubahan paradigma dalam memandang potensi dan tantangan geografis Indonesia, khususnya dalam aspek logistik maritim di kawasan timur Indonesia.
Ia menilai sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dunia usaha, akademisi, komunitas, dan media menjadi kunci menjaga keberlanjutan pembangunan nasional. ( ab )

