PEDOMANRAKYAT, WAJO - Gelaran Karang Taruna Wajo Katinting Race 2025 di Perairan Pajalele, Kabupaten Wajo, resmi berakhir dengan sukses pada Minggu (2/11/2025). Ajang balap perahu tradisional ini disambut antusias masyarakat dan menjadi magnet tersendiri bagi para pencinta olahraga bahari.
Ketua Umum Karang Taruna Kabupaten Wajo, Amran, S.Sos, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas lancarnya pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Alhamdulillah, pelaksanaan Karang Taruna Wajo Katinting Race 2025 berjalan sangat lancar atas dukungan Bupati Wajo, Organisasi Perangkat Daerah, anggota DPRD, para sponsor, serta masyarakat Desa Pajalele dan seluruh anggota Karang Taruna Kabupaten Wajo,” ujarnya.
Amran menuturkan, ajang yang berlangsung selama dua hari ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga memberikan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Kegiatan ini memberikan dampak sosial dan perekonomian bagi masyarakat. Semoga bisa berlanjut untuk event-event berikutnya, dan para atlet perahu kita dapat berkompetisi di ajang yang lebih besar ke depannya,” lanjutnya.
Lebih jauh, ia berharap dukungan pemerintah daerah terus mengalir dalam pengembangan kegiatan kepemudaan dan pembinaan atlet lokal di Kabupaten Wajo.
“Kami berharap pemerintah daerah terus memberikan dukungan terhadap kegiatan seperti ini agar pembinaan atlet dan potensi pemuda bisa semakin meningkat,” harapnya.
Amran juga mengungkapkan bahwa tahun 2025 merupakan periode pertama kepemimpinan dirinya di Karang Taruna Kabupaten Wajo. Katinting Race ini menjadi program perdana yang diinisiasi di bawah kepengurusannya.
“Tahun ini masa periode pertama Karang Taruna, dan ini merupakan kegiatan perdana. Kegiatan ini juga didukung oleh UMKM dan sifatnya berkelanjutan,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga tengah menyiapkan event kedua bertajuk Karang Taruna UMKM Fest, yang rencananya akan digelar pada akhir november mendatang.
“Pasca dilantik sekitar tiga bulan lalu, Alhamdulillah program besar yang kami rencanakan sudah mulai terlaksana, di luar dari kegiatan sosial rutin yang dilakukan di tingkat desa,” tutupnya. (Deden)


