Denyut Kehidupan di Car Free Day: (10) Gaung Keadilan di Area Bebas Kendaraan Bermotor

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Di tengah keacuhan itu, ada suara yang tidak berhenti pada kebahagiaan pribadi. Suara yang mengudarakan kebebasan, keadilan, dan kemanusiaan. Arakan orang-orang dari segala usia, ras, dan kelas itu mengumandangkan kalimat yang sama: “FREE FREE PALESTINE!” Tidak sulit mendapati dan menyadari apa inti kegiatan itu. Dari syal hijau-merah-putih, gadis muda yang membagikan potongan semangka gratis, spanduk biru bergambar bendera negara zion terbentang di aspal dan silih berganti dipijaki demonstran: mereka bergerak untuk saudaranya di Palestina.
Dengan cepat kami ikut berjejer di barisan belakang, mendapati sekelompok pemuda berbusana senada yang ikut berjalan di sengatan matahari pagi. Mereka adalah bagian dari salah satu komunitas yang kerap turun tangan menangani isu-isu kemanusiaan, gencatan genosida ini pun tak luput dari atensi mereka.

“Ini gerakan gabungan dari beberapa komunitas kemanusiaan di Makassar,” jelas Tatan, saat kami sodori telepon genggam dengan voice record menyala. Katanya, agenda ini rutin dilakukan tapi sifatnya tidak terjadwal. Meskipun begitu, hal ini tentunya tidak menyurutkan antusiasme peserta. Mereka terlihat dengan semangat melaksanakan agenda mereka. Bahkan di tengah berbagai distraksi yang seringkali membuat kita beralih. Saat ditanya kenapa?
“Keadilan,” jawabnya singkat.

Parade adalah salah satu dari berbagai bentuk bantuan yang diupayakan relawan demi meringankan sedikit beban di pundak penduduk Palestina hingga saat ini. Mulai dari galang dana, hingga tawaran jasa dengan profit yang seratus persen didonasikan untuk kegiatan kemanusiaan dengan semangat dijalankan. Hal-hal ini kelihatannya turut menggerakkan hati pengunjung lain, yang akhirnya ikut berpartisipasi dan berkontribusi dalam berbagai cara.

Apa yang dilakukan Tatan dan teman-teman menjadi bukti bahwa masih tersisih empati di tengah kompleksitas kehidupan masa kini. Masih ada peduli di sela kesibukan pribadi yang menemani keseharian kita. Hal-hal sederhana seperti ini, yang mungkin tampak sepele, nyatanya juga menunjukkan bahwa ruang publik bisa, dan masih menyisihkan wadah bagi rasa kasih mengasihi. Di antara hiruk-pikuk kota dan aroma jajanan, suara keadilan tetap menemukan jalannya.

Baca juga :  Ketua FPII Setwil Sulsel Hadiri Rakor FPII Korwil Pinrang

Ada pahit manis saat melihat pemandangan ini terbentang di mata, melihat kemanusiaan yang tak ada matinya. Begitu pula dengan kekejaman. Mungkin itu pula yang membuat Tatan menutup wawancara kami pagi itu dengan kalimat, “semoga relawan kemanusiaan seperti kami tidak dibutuhkan lagi di belahan dunia mana pun”.

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Di Sunachi, Anggota Arisan IKB PPSP IKIP UP Menjaga Silaturahmi Tetap Menyala

PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR. Suasana Jumat sore, 19 Desember 2025, di Sunachi Restoran Hotel Claro Makassar terasa berbeda....

Siap Amankan Nataru, Polres Toraja Utara Turunkan Ratusan Personel

PEDOMANRAKYAT, TORAJA UTARA.- Jelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Polres Toraja Utara bersama Instansi Lintas...

Polda Sulsel Gelar Apel Pasukan Operasi Lilin-2025, Siap Amankan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro, S.H., M.H. menegaskan kesiapan jajarannya mengamankan Perayaan...

Bupati Halut Piet Hein Babua Pantau Langsung Pelaksanaan Perawatan DSA di Catlab RSUD Tobelo

PEDOMANRAKYAT, HALMAHERA UTARA - Alat DSA yang berada di Catlab RSUD Tobelo sejak Agustus 2025, semakin memberikan kemudahan...