Ia melanjutkan, kepercayaan adalah hasil dari personal branding yang terjaga. “Kepercayaan tidak bisa dibeli. Ketika kita dipercaya, jaringan sosial akan meluas,” katanya. Dalam dunia yang penuh kebisingan dan visual yang tumpang tindih, personal branding adalah semacam jangkar — yang menjaga kita tetap utuh di tengah arus yang seragam.
Sebagai penutup, Dr. Sumbo berpesan,
“Kalau desainer ingin membanding diri, maka ciptakan diri anda dengan spesialisasi yang otentik. Desainer komunikasi visual tidak mencari honor, tetapi harus mencari nama.”
Di akhir sesi, Sakkir — teman bicara dari Rumah Buku SaESA — menutup dengan kalimat yang seperti gema:
“Sore Bercerita telah mengajak kita untuk melihat dan memahami apa itu personal branding. Semoga pada era digital ini kita tak lupa membranding diri pada hal-hal yang positif.”
Maka sore itu, percakapan tentang personal branding bukan hanya tentang membangun citra, tetapi tentang seni menemukan diri — di antara nama, karya, dan kesadaran bahwa setiap rupa adalah doa yang diam-diam kita kirimkan ke dunia.
( Musakkir Basri )

