Sementara itu, Andi Imam Daeng Situju menyampaikan bahwa kegiatan ziarah ini merupakan momen refleksi dan pembelajaran. Ia menilai bahwa kemajuan suatu bangsa, termasuk Gowa, hanya dapat dicapai apabila generasi penerus memahami sejarah dan menghargai perjuangan para pendahulunya. “Dari para leluhur kita belajar tentang keberanian dalam mempertahankan kehormatan, kebijaksanaan dalam memimpin, dan kesetiaan dalam berbakti kepada rakyat. Semangat itu yang ingin kami teruskan dalam memajukan Gowa di masa depan,” tutur Putra Mahkota dengan penuh harapan.
Ziarah ditutup dengan doa bersama dan tabur bunga di setiap makam, yang menjadi simbol penghormatan sekaligus harapan akan keberkahan bagi Kerajaan Gowa dan masyarakatnya. Momen tersebut mencerminkan tekad untuk menjadikan warisan sejarah bukan sekadar kenangan, melainkan fondasi moral dan spiritual dalam membangun masa depan yang lebih berdaulat dan bermartabat. Melalui kegiatan seperti ini, Kerajaan Gowa menunjukkan bahwa tradisi bukanlah masa lalu yang usang, tetapi sumber kekuatan yang abadi bagi generasi penerus bangsa. (*Rz)

