PEDOMANRAKYAT, GOWA – Dalam semangat melestarikan nilai-nilai luhur kerajaan dan mempererat hubungan spiritual dengan para pendahulu, Putra Mahkota Kerajaan Gowa, Andi Imam Daeng Situju, melaksanakan ziarah ke makam para leluhur pada Minggu pagi, 2 November 2025. Ziarah ini menjadi bagian penting dari tradisi kerajaan yang meneguhkan rasa hormat dan tanggung jawab generasi penerus terhadap sejarah panjang Kerajaan Gowa. Kehadiran Ketua Lembaga Pakarena Pusaka Leluhur, Aswandi Daeng Sewang Makkulau, beserta para anggota turut memperkuat makna kebersamaan dalam menjaga warisan budaya yang telah berusia ratusan tahun.
Kegiatan ziarah tersebut mencakup empat situs bersejarah yang memiliki peranan besar dalam perjalanan Gowa, yakni Makam Syekh Yusuf Al-Makassari, Makam Karaeng Pattingalloang, Makam Sultan Hasanuddin, serta Makam Almarhum Andi Kumala Ijo Daeng Sila Karaenta Lembang Parang Sultan Malikul Said Batara Gowa III. Setiap makam menyimpan kisah perjuangan dan keteladanan yang menjadi sumber inspirasi bagi generasi penerus. Ziarah ini bukan sekadar ritual seremonial, melainkan bentuk nyata penghormatan kepada tokoh-tokoh yang telah menanamkan nilai kepemimpinan, keberanian, dan kebijaksanaan bagi masyarakat Gowa.
Dalam kesempatan tersebut, Aswandi Daeng Sewang Makkulau menegaskan bahwa kegiatan ziarah ini merupakan manifestasi pelestarian warisan leluhur serta pengingat akan jasa-jasa besar para tokoh kerajaan. Ia menyampaikan bahwa semangat para leluhur harus terus hidup dalam tindakan nyata, terutama dalam menjaga budaya, adat, dan jati diri Gowa. “Kami hadir untuk memastikan bahwa nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para pendahulu tetap menjadi pedoman dalam kehidupan masyarakat Gowa masa kini dan mendatang,” ujarnya penuh makna.
Sementara itu, Andi Imam Daeng Situju menyampaikan bahwa kegiatan ziarah ini merupakan momen refleksi dan pembelajaran. Ia menilai bahwa kemajuan suatu bangsa, termasuk Gowa, hanya dapat dicapai apabila generasi penerus memahami sejarah dan menghargai perjuangan para pendahulunya. “Dari para leluhur kita belajar tentang keberanian dalam mempertahankan kehormatan, kebijaksanaan dalam memimpin, dan kesetiaan dalam berbakti kepada rakyat. Semangat itu yang ingin kami teruskan dalam memajukan Gowa di masa depan,” tutur Putra Mahkota dengan penuh harapan.
Ziarah ditutup dengan doa bersama dan tabur bunga di setiap makam, yang menjadi simbol penghormatan sekaligus harapan akan keberkahan bagi Kerajaan Gowa dan masyarakatnya. Momen tersebut mencerminkan tekad untuk menjadikan warisan sejarah bukan sekadar kenangan, melainkan fondasi moral dan spiritual dalam membangun masa depan yang lebih berdaulat dan bermartabat. Melalui kegiatan seperti ini, Kerajaan Gowa menunjukkan bahwa tradisi bukanlah masa lalu yang usang, tetapi sumber kekuatan yang abadi bagi generasi penerus bangsa. (*Rz)

