PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Kodim 1408/Makassar menggelar kegiatan Pembinaan Jaring Mitra Karib yang berlangsung di Aula Makodim 1408/Makassar, Kamis (6/11/2025) pagi. Kegiatan ini dipimpin oleh Kasdim 1408/Makassar, Letkol Inf Wahyu Yunus, S.I.P., dan dihadiri sekitar 50 orang mitra Babinsa dari berbagai wilayah. Kegiatan tersebut mengangkat tema “Mewujudkan Binter TNI-AD yang Adaptif Guna Mengoptimalkan Deteksi Dini, Cegah Dini, Temu Cepat dan Lapor Cepat Bagi Apkowil.” Tema ini mencerminkan komitmen TNI AD untuk terus meningkatkan kemampuan respons terhadap dinamika sosial, sekaligus memperkuat kehadiran TNI di tengah masyarakat sebagai mitra yang humanis dan solutif.
Hadir dalam kegiatan, Mayor Czi Aryo selaku Pabanda Wanmil Sterdam XIV/Hasanuddin, Mayor Arh Rohmad Agus, S.Sos. selaku Danramil 1408-02/Tallo, dan Kapten Inf Rasli selaku Kaur Komsos Siterdim 1408/Makassar. Hadirnya para pejabat ini menunjukkan kuatnya sinergi dan komitmen struktural dalam pembinaan kewilayahan. Selain itu, kehadiran mereka membawa motivasi bagi para mitra karib untuk terus membangun koordinasi yang harmonis dengan Babinsa sebagai ujung tombak pembinaan teritorial.
Mewakili Dandim 1408/Makassar, Kasdim Letkol Inf Wahyu Yunus, S.I.P., Dalam sambutannya menekankan pentingnya keselarasan persepsi antara Babinsa dan mitra karib dalam memahami kondisi sosial masyarakat. Ia menyoroti adanya potensi konflik seperti perang busur dan benturan antar kelompok yang masih muncul akibat kurangnya komunikasi dan pemahaman sosial. Melalui penguatan jejaring mitra, Babinsa diharapkan mampu hadir sebagai figur pengayom yang mampu memberi solusi, bukan sekadar pengumpul informasi. Jaring mitra karib dipandang sebagai mitra sejajar dalam menjaga ketertiban dan keharmonisan kehidupan sosial.
Selain pembekalan materi, kegiatan ini menjadi ruang dialog dan berbagi pengalaman antar peserta. Para mitra karib berkesempatan menyampaikan kondisi lapangan, pandangan, serta potensi kerawanan yang perlu mendapat perhatian bersama. Suasana diskusi berlangsung hangat dan penuh keterbukaan, menunjukkan bahwa keamanan wilayah adalah hasil kerja kolaboratif dan kesadaran kolektif. Penguatan wawasan kebangsaan juga menjadi bagian penting kegiatan, sebagai fondasi mental dalam menjaga persatuan dan menghargai keberagaman.
Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung tertib dan ditutup pada pukul 10.20 WITA dengan penuh antusiasme. Para peserta membawa semangat baru untuk diterapkan di wilayah masing-masing. Melalui program pembinaan yang berkelanjutan, TNI berharap setiap potensi gangguan dapat dicegah sejak dini, sebelum berkembang menjadi ancaman nyata. Lebih dari sekadar kegiatan rutin, program ini menjadi wujud nyata kemanunggalan TNI dan rakyat, bahwa kekuatan pertahanan terbaik sebuah bangsa tumbuh dari kebersamaan, kepedulian, dan persatuan seluruh elemen masyarakat. (*Rz)

