Iqbal mengajak seluruh SMA di Sulsel segera mengintegrasikan program ini ke dalam kurikulum kokurikuler.
“Kami ingin memastikan setiap murid Sulsel memperoleh pembelajaran yang lebih bermakna, kreatif, dan relevan dengan kebutuhan masa depan,” ucapnya.
Perwakilan Yayasan Indonesia Mengabdi, Yusran, menambahkan, program Generasi Terampil berfokus pada literasi digital, kewirausahaan remaja, dan pengembangan keterampilan abad 21 melalui project based learning, problem based learning, dan deep learning.
“Model pembelajaran berlangsung selama 12 pekan dan awalnya terintegrasi dalam P5. Saat ini, program sudah menyatu dalam kegiatan kokurikuler sekolah,” jelasnya.
Dengan dorongan resmi dari Disdik Sulsel, program Generasi Terampil diharapkan menjadi standar baru pembelajaran inovatif di seluruh SMA di Sulawesi Selatan, tandas perwakilan Yayasan Indonesia Mengabdi, Yusran. (Hdr)

