Usai acara pembukaan dan menyaksikan laga eksebisi, 4 partai pertandingan pun berlangsung, berturut-turut Tim Pimping FC vs Tim Pemkab Nunukan, Tim Line 7 Tarakan vs Tim Malinau FC, Tim Legend Tarakan vs Tim Bulungan All Star A (Pemprov Kaltara), dan Tim Bulungan All Star B (Pemprov Kaltara) vs Tim Alumni SMANSA Makassar All Star.
Pada pertandingan partai terakhir di malam hari pertama ini, Tim Alumni SMANSA Makassar All Star dipimpin langsung oleh Azhary Sirajuddin (Ketua Dewan Pembina IKA SMANSA 82) yang di masa mudanya pernah memperkuat kesebelasan kebanggaan Kota Anging Mammiri, yakni PSM Makassar.
Meski menurunkan beberapa permain legendaris seperti Supriadi Rahman dan lainnya yang juga di masa silam pernah pula bergabung di kesebelasan PSM Makassar dan kelab-kelab sepakbola galatama di Sulawesi Selatan, namun selama tempo waktu 2×15 menit, Dewi Fortuna belum berpihak kepada mereka sehingga hanya bisa bermain imbang tanpa gol melawan Tim Bulungan All Star B (Pemprov Kaltara).
Dibabak pertama, para personel Tim Alumni SMANSA Makassar All Star terlihat tampil belum maksimal. Namun di babak kedua, kekompakkan serta teknik permainan sepakbola yang prima dan berkualitas mereka suguhkan dihadapan ratusan penonton yang memadati tribun Lapangan Sepakbola Mini Arryaguna, Tanjung Selor. Tapi sayangnya, sampai pertandingan berakhir sudah larut malam, kedua kesebelasan yang berlaga di partai terakhir ini harus puas bermain seri 0-0.
Ajang Silaturahmi
Ditemui di tribun tertutup, Wakil Ketua KSMI Kaltara, H. M. Yusuf Ramlan kepada media ini menyebutkan bahwa turnamen terbuka sepakbola mini usia 50 tahun keatas ini diselenggarakan pihaknya dalam rangka memulai kegiatan KSMI Kaltara pasca pelantikan pengurusnya.
“Selain dalam rangkaian pelantikan pengurus KSMI Kaltara dan masih suasana peringatan Hari Jadi ke-13 Provinsi Kaltara, turnamen ini juga merupakan sebuah wadah yang tujuannya mengakomodir hobi para pecinta sepakbola mini yang sudah berusia diatas 50 tahun. Disamping itu pula menjadi ajang silaturahmi bagi para pesepakbola legenda di Bumi Benuanta maupun di luar Provinsi Kaltara,” tutupnya. (*)

