“Saya bilang begini: ‘Kirana, di pundakmu ada nama Sulsel dan nama sekolahmu.’ Itu yang membuat dia kembali bangkit,” ucapnya lembut.
Bagi Fahmawati, Kirana bukan hanya mengharumkan nama sekolah, tetapi juga memberi contoh nyata bagi teman – temannya. “Anak-anak di sekolah bisa lihat sendiri, kalau mau berusaha, apa pun bisa dicapai. Kirana inspirasi buat semuanya,” tambahnya.
Dari Mata Seorang Ibu
Di balik semua sorakan, ada doa yang tidak pernah berhenti mengalir: doa seorang ibu.
Irmawati, ibu Kirana, mengaku bangga sekaligus terharu.
“Yang penting bagi kami, Kirana tetap rendah hati. Saya selalu bilang, menang itu bonus. Yang utama adalah proses dan pengalaman,” ujarnya.
Ia percaya bahwa setiap anak punya potensinya sendiri.
“Orangtua hanya perlu mendampingi. Kirana memang suka tampil, jadi kami dukung apa yang membuatnya bahagia,” tambahnya.
Pulang Membawa Inspirasi
Kini Kirana pulang ke Makassar dengan hati penuh cerita. Bukan hanya membawa gelar 15 besar, tetapi membawa semangat untuk terus mencoba hal baru. Ia membuktikan bahwa mimpi itu tidak mengenal usia, dan keberanian bisa datang dari mana saja—bahkan dari seorang anak kecil di ruang kelas biasa.
Dan di sekolahnya, teman-temannya kini punya panutan. Bahwa mereka pun bisa. Bahwa setiap anak bisa menorehkan prestasi, asal berani mencoba.
Kirana mungkin kecil, tapi mimpinya besar. Dan langkahnya baru saja dimulai. ( Ardhy M. Basir )

