PEDOMANRAKYAT, JAKARTA — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (AAS) mengapresiasi para pejuang di bidang pertanian, baik para petaninya, penyuluhnya maupun para inovator teknologinya, sebagai pahlawan masa kini. Mereka adalah para pahlawan masa kini.
Hal ini disampaikan Amran usai tampil sebagai keynote speaker di acara Reuni Akbar Alumni ITS, di Graha ITS, Surabaya, Jatim, Ahad (9/11/2025).
Menurut Amran, pahlawan itu tak harus identik dengan memanggul senjata berperang melawan penjajah. Seorang petani yang berjuang total untuk membantu mewujudkan ketahanan pangan nasional, juga layak disebut pahlawan masa kini.
“Kita perlu memberi makna baru pahlawan yang lebih luas dan kontekstual. Siapa saja, termasuk para alumni ITS yang hadir sekarang juga punya kesempatan yang sama untuk menjadi pahlawan di bidangnya masing-masing,” kata Amran, dalam siaran persnya.
Pada kesempatan itu, Amran meminta kepada para alumni ITS yang hadir untuk mengangkat tangan jika ada yang bergerak di bidang pertanian. Di luar dugaannya, ternyata ada sekitar tujuh orang yang mengangkat tangan. Meskipun, ketujuh orang tersebut tidak berlatarbelakang akademik yang sepesifik pertanian. Tapi, kiprahnya saat keluar dari ITS banyak yang terlibat dalam membuat berbagai inovasi teknologi pertanian.
Dalam pandangan Amran, ketujuh orang para inovator dan kreator di bidang teknologi pertanian tersebut, juga layak disebut sebagai pahlawan pertanian. Termasuk, mereka yang berjuang total di lapangan seperti para petani dan para penyuluh pertanian yang tanpa lelah dan berkeringat-keringat ingin mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Amran mengungkapkan, pemberian makna pahlawan yang lebih luas itu dilakukan lebih sebagai apresiasi dirinya untuk menumbuhkan semangat berkreasi dan berinovasi. Sebab, ke depan, mekanisasi pertanian itu menjadi sebuah keniscayaan dalam mewujudkan target swasembada pangan nasional.

