Apalagi, menurut menteri yang populer dipanggil Mr Clean tersebut, dalam kontek untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Amran mencontohkan sejumlah negara saat ini yang sedang khawatir menghadapi ancaman krisis pangan global.
Beruntung, pemerintahan Indonesia di bawah Presiden Prabowo sangat cerdas dan tanggap merespon itu dengan menjadikan kedaulatan pangan sebagai program prioritasnya.
Amran menyebutkan data tahun 2024 dari World Food Programme (WFP), bahwa lebih dari 295 juta orang di 53 negara berada dalam siatuasi pangan akut. Data ini naik dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2023 misalnya, ada sekitar 2,33 miliar orang menghadapi tingkat “food insecurity” moderat hingga parah.
“Untuk menghadapi potensi ancaman pangan itu, Pak Presiden meminta saya untuk bekerja total agar bangsa ini benar-benar berdaulat secara pangan. Dan saya sebagai menteri pertanian langsung tancap gas merespon permintaan itu sebagai misi suci negara dalam menjaga ketahanan pangan dan kedaulatan pangan,” ungkapnya.
Amran berpendapat, tugas mulia ini penting diwujudkan agar kita tidak terus menerus dininabobokan oleh impor berbagai jenis pangan. Dan bersyukur, hasil kerja keras tersebut, sejak Januari sampai Desember 2025 saja, produksi beras Indonesia mencapai 34,77 juta ton. Naik 4,14 juta ton atau sekitar 13,54% dibanding periode sebelumnya.
Sementara itu, lanjut Amran, cadangan beras pemerintah (CBP) hingga akhir Oktober 2025 kemarin terdapat sekitar 3,9 juta ton. Semua ini diperoleh melalui kerja keras dan sikap tegas terhadap berbagai praktik kotor yang terjadi selama ini. Termasuk, hasil kerjasama antar instansi yang solid dengan tak lagi bersikap ego sektoral. (*)

