Mereka menjadikan perjuangan sebagai bagian dari ibadah. Darah dan air mata mereka adalah doa yang tak pernah padam. Menyerah berarti meninggalkan amanah kemanusiaan.
Ini adalah modal besar bagi generasi kita saat ini. Semangat perjuangan yang pantang menyerah, adalah kekuatan bagi kita dan generasi mendatang untuk meneruskan cita-cita para pahlawan yang selama ini telah ditunaikan.
Semangat Tetap
Di masa kini, perjuangan tidak lagi dengan bambu runcing, melainkan dengan ilmu, empati, dan pengabdian. Namun semangatnya tetap sama; membela yang lemah, memperjuangkan keadilan, dan memastikan tidak ada satu pun anak bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan.
Inilah semangat yang terus dihidupkan melalui Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, mulai dari memperkuat ketahanan nasional, memajukan pendidikan, menegakkan keadilan sosial, hingga membangun manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya.
“Hari ini, mari kita bersyukur dan berjanji: bahwa kemerdekaan ini tidak akan sia-sia. Kita akan melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan cara kita, bekerja lebih keras, berpikir lebih jernih, dan melayani lebih tulus,” janji Saifullah Yusuf.
Dia melanjutkan, “Sebagaimana para pahlawan telah memberikan segalanya untuk Indonesia, maka kini giliran kita menjaga agar api perjuangan itu tidak pernah padam. Dengan bekerja, bergerak dan berdampak.
Penyerahan SK
Di bagian akhir Upacara Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2025 Kepala BBGTK Sulsel Arman Agung menyerahkan SK Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu kepada lima pegawai.
Lima pegawai yang menerima SK PPPK yakni; Hasnah, Alimuddin, Niko Agus Mardyanto, Usman, dan Muh Asri. Mereka menerima SK sebagai Operator Layanan Operasional.
Di momen itu, Arman Agung menyerahkan juga SK Kenaikan Jabatan kepada tiga pegawai di instansi tersebut.
Tiga pegawai yang mengerima SK Kenaikan Jabatan masing-masing; Sitti Aisyah SP MSi, Masdafi SPd, dan Wangkot Saronto Guna ST. (re)

