Bagi banyak peserta, arisan ini adalah jeda kecil dari kesibukan, sekaligus pengingat bahwa persahabatan yang dibangun sejak masa-masa SMA doeloe masih terus tumbuh, dibawa dari satu fase kehidupan ke fase lainnya.
Pertemuan putaran keenam ini pun kembali menegaskan satu hal: bahwa kebersamaan tidak selalu membutuhkan panggung besar. Kadang, cukup dengan ruang tamu yang hangat, beberapa kursi plastik, secangkir teh manis, dan hati yang saling merawat, sebuah komunitas bisa tetap hidup dan berarti. ( ab )

