“Program hilirisasi perkebunan ini adalah yang pertama diinisiasi kementerian. Lebih dari 90 persen pelaku usaha perkebunan adalah petani rakyat. Jika sektor ini diperkuat, manfaatnya langsung dirasakan oleh mereka,” tuturnya.
Menurut Boga, Indonesia selama ini belum mendapatkan nilai tambah optimal dari sektor perkebunan. Karena itu, ia mengajak KKSS turut mengawal pelaksanaan hilirisasi agar warga KKSS yang terjun di sektor perkebunan dapat merasakan hasilnya.
Ia juga menegaskan, program hilirisasi mendapat dukungan penuh dari Menteri Pertanian, yang juga Ketua Umum KKSS, melalui penguatan akses pembiayaan, pendampingan, pembentukan koperasi, hingga kemitraan strategis.
Boga mengingatkan, program ini memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dapat diakses oleh petani, baik perorangan, kelompok, maupun perusahaan.
Sebelumnya, Ketua Harian KKSS Andi Muhammad Syakir dalam sambutan pengantarnya menegaskan, KKSS memiliki visi besar untuk Indonesia dan berkomitmen mendukung agenda nasional, khususnya dalam menyongsong Indonesia Emas.
“Warga KKSS memiliki kepentingan langsung, karena banyak yang berprofesi sebagai petani dan masyarakat pesisir. Melalui hilirisasi, nilai tambah meningkat dan rantai kemiskinan dapat ditekan. KKSS siap berkontribusi penuh membangun spirit kebangsaan,” tegasnya.
Dengan semangat kolaborasi tersebut, KKSS diharapkan menjadi salah satu motor penggerak dalam memastikan program hilirisasi benar-benar menyentuh masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan mereka. (Hdr)

