PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Salah satu poin utama yang mengemuka dalam sesi Sosialisasi Pertanian dan Perkebunan pada Mukernas KKSS 2025 adalah dorongan agar warga KKSS terlibat aktif dalam mengawal dan menyukseskan program unggulan Kementerian Pertanian, terutama agenda besar hilirisasi sektor pertanian dan perkebunan.
Sesi tersebut berlangsung hangat dan interaktif, dengan peserta dan narasumber saling bertukar pandangan. Dipandu secara dinamis oleh Prayudi Syamsuri, acara ini menghadirkan dua pemateri utama yaitu Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Agung Suganda serta Direktur Hilirisasi Hasil Perkebunan Boga Andri. Kegiatan yang dihadiri peserta dari BPW KKSS se-Indonesia, Pilar, serta Badan Otonom KKSS ini digelar di Hotel Claro Makassar, Sabtu (15/11/2025).
Dalam pemaparannya, Dirjen Agung Suganda menegaskan pentingnya percepatan hilirisasi industri ayam terintegrasi sebagai bagian dari pembangunan ekosistem peternakan berkelanjutan.
“Budidaya rakyat menjadi fokus utama, dan KKSS bisa mengambil peran strategis di sektor ini. Pemerintah sudah menyiapkan skema pembiayaan dan regulasi. Hilirisasi ini salah satunya bertujuan memenuhi kecukupan protein nasional,” ujar Agung.
Ia menambahkan, pemerintah mendorong peran KKSS dalam upaya mewujudkan swasembada protein hewani, menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan peternak, serta mendorong pemerataan ekonomi.
Moderator turut menyoroti sektor pertanian berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi hingga delapan persen. Dengan banyaknya warga KKSS yang berprofesi sebagai petani, pekebun, dan nelayan di berbagai daerah, dari Aceh hingga Papua, partisipasi mereka pun sangat diharapkan.
Sementara itu, Direktur Hilirisasi Hasil Perkebunan, Boga Andri, menjelaskan hilirisasi merupakan motor penggerak baru bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Program hilirisasi perkebunan ini adalah yang pertama diinisiasi kementerian. Lebih dari 90 persen pelaku usaha perkebunan adalah petani rakyat. Jika sektor ini diperkuat, manfaatnya langsung dirasakan oleh mereka,” tuturnya.
Menurut Boga, Indonesia selama ini belum mendapatkan nilai tambah optimal dari sektor perkebunan. Karena itu, ia mengajak KKSS turut mengawal pelaksanaan hilirisasi agar warga KKSS yang terjun di sektor perkebunan dapat merasakan hasilnya.
Ia juga menegaskan, program hilirisasi mendapat dukungan penuh dari Menteri Pertanian, yang juga Ketua Umum KKSS, melalui penguatan akses pembiayaan, pendampingan, pembentukan koperasi, hingga kemitraan strategis.
Boga mengingatkan, program ini memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dapat diakses oleh petani, baik perorangan, kelompok, maupun perusahaan.
Sebelumnya, Ketua Harian KKSS Andi Muhammad Syakir dalam sambutan pengantarnya menegaskan, KKSS memiliki visi besar untuk Indonesia dan berkomitmen mendukung agenda nasional, khususnya dalam menyongsong Indonesia Emas.
“Warga KKSS memiliki kepentingan langsung, karena banyak yang berprofesi sebagai petani dan masyarakat pesisir. Melalui hilirisasi, nilai tambah meningkat dan rantai kemiskinan dapat ditekan. KKSS siap berkontribusi penuh membangun spirit kebangsaan,” tegasnya.
Dengan semangat kolaborasi tersebut, KKSS diharapkan menjadi salah satu motor penggerak dalam memastikan program hilirisasi benar-benar menyentuh masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan mereka. (Hdr)

