Ia juga menyoroti sejumlah capaian pembangunan Sulsel, mulai dari infrastruktur hingga layanan kesehatan.
Sementara itu, Ketua Umum KKSS Andi Amran Sulaiman menegaskan, KKSS akan terus menjunjung nilai taro ada taro gau, yakni keselarasan antara perkataan dan tindakan. Ia menyampaikan, tahun ini Indonesia mencatat kemajuan besar di sektor pangan.
“KKSS adalah kekuatan besar. Dengan doa 16 juta warga yang merantau, kita bisa menyatukan energi kebaikan. Jangan pernah merendahkan diri, kita diakui dunia,” tegasnya.
Amran turut memaparkan rencana besar KKSS dalam penguatan ekonomi kerakyatan, termasuk percepatan hilirisasi perkebunan, penciptaan jutaan lapangan kerja, serta pemanfaatan potensi kelapa nasional yang nilainya diperkirakan mencapai Rp 5.000 triliun. Ia juga mengajak seluruh paguyuban di Indonesia bersinergi membangun ekonomi Pancasila.
“Setelah swasembada, mimpi kita adalah menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia,” ujarnya yang disambut tepuk tangan meriah.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia membagikan 10 hadiah umrah serta dukungan senilai Rp 150 juta, memperkuat semangat berbagi dan kebersamaan di antara hadirin.
Rangkaian acara semakin meriah dengan penampilan lagu-lagu Bugis-Makassar dan musik pop yang menghibur para tamu hingga larut malam. Perayaan ini menjadi penanda perjalanan panjang KKSS, yang hampir lima dekade menjadi wadah pemersatu perantau Sulawesi Selatan.
Dengan mengusung tema “Sipatuo Sipatokkong : Merajut Persaudaraan dan Memperkuat Kebersamaan”, HUT ke-49 KKSS resmi ditutup dalam suasana hangat dan penuh harapan. (Hdr)

