“Ini adalah utang sejarah yang belum tuntas sejak Konferensi Asia Afrika. Dari Presiden Soekarno hingga Presiden Prabowo, dukungan kita selalu konsisten, baik secara politik, moral, maupun kemanusiaan,” ujarnya.
Ia merinci bantuan terbaru Indonesia, termasuk dukungan sebesar 12 juta dollar AS untuk pembangunan dapur umum di Gaza.
“Total bantuan yang sudah disalurkan mencapai 36 juta dollar AS, termasuk pengiriman 1.200 ton bantuan kemanusiaan melalui jalur udara,” kata Anis.
Ia juga mengungkapkan adanya inisiatif baru Presiden Prabowo untuk mengirim pasukan perdamaian di bawah mandat PBB. “Ini pertama kalinya Indonesia menyatakan kesiapan terlibat langsung lewat pasukan perdamaian,” tegasnya.
Menurut dia, hasil forum akademik ini akan dirangkum sebagai masukan kebijakan bagi kementerian dan lembaga terkait. “Krisis Gaza bukan lagi sekadar isu Palestina, tetapi menjadi ujian bagi hukum internasional dan tatanan global,” katanya.
Rektor UIN Alauddin Makassar, Hamdan Juhannis, menjelaskan, forum ini merupakan gagasan langsung Menteri Agama sebagai bentuk diplomasi akademik Indonesia.
“Seminar internasional ini murni gagasan bapak Menteri. Pagi-pagi beliau menelepon dan meminta empat perguruan tinggi menyelenggarakan rangkaian seminar terkait peran Presiden Prabowo dalam perdamaian dunia,” ujarnya.
Hamdan mengatakan forum ini menghadirkan pembicara internasional serta peserta dari berbagai negara. “Tujuannya untuk menerjemahkan keberhasilan diplomasi Presiden Prabowo ke dalam diplomasi politik akademik,” katanya.
Forum tersebut diharapkan menghasilkan rekomendasi akademik yang akan menjadi policy brief bagi pemerintah. “Sudah lama seruan dunia tidak didengar. Namun muncul harapan ketika Presiden Prabowo berbicara di forum PBB. Ini momentum yang harus ditindaklanjuti,” ujarnya.
“Perdamaian tidak mungkin dipertahankan dengan kekerasan. Perdamaian diraih melalui pemahaman,” tutup Hamdan, mengutip pernyataan Einstein. (Hdr)

