Lebih jauh, pria yang akrab disapa ATM itu menyebut peran BAZNAS Makassar selama ini identik dengan penyaluran zakat, infak, dan sedekah untuk pemberdayaan umat. Namun melalui dukungan terhadap MTQ, BAZNAS memperluas kontribusinya, yakni berinvestasi pada kecerdasan spiritual dan pelestarian warisan Islam untuk generasi mendatang.
Ia menyebut bantuan dana MTQ sebagai “jembatan harapan mulia”, yang menghubungkan niat suci penyelenggara dengan keberhasilan pelaksanaan acara. Menurut Ashar, dukungan kecil yang dilakukan dengan ikhlas dapat menjadi energi besar yang menggerakkan masyarakat untuk bersama-sama memuliakan Al-Qur’an.
Sejalan dengan itu, Kepala Bagian Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Makassar, Nabil Salim, menuturkan bahwa dukungan dana bukan sekadar penyaluran amanah. Di balik itu, tersimpan harapan untuk menebarkan inspirasi, menguatkan karakter generasi muda, serta membangun fondasi kokoh bagi tumbuhnya generasi Qur’ani masa depan.
Nabil menambahkan bahwa setiap lantunan ayat, setiap panggung yang berdiri, hingga senyum bangga para peserta, merupakan jejak kedermawanan masyarakat yang disalurkan melalui BAZNAS Makassar. Ia menyebut MTQ sebagai festival iman yang menyatukan seluruh penjuru kota di bawah semangat keislaman yang harmonis.
Menurutnya, keputusan BAZNAS mendukung MTQ didasari pemahaman bahwa membumikan Al-Qur’an adalah investasi jangka panjang untuk kemaslahatan umat. “Peserta MTQ adalah duta cahaya bagi peradaban. Mendukung mereka berarti memastikan nilai-nilai Al-Qur’an terus tumbuh dan menerangi masyarakat,” ujarnya. (Din Pattisahusiwa)

