PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Di sela agenda Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) BPP KKSS yang berlangsung 14–16 November 2025 di Makassar, rombongan pengurus BPW KKSS Jawa Timur meluangkan waktu untuk berziarah ke makam pahlawan nasional Jenderal (Purn) M. Jusuf.
Rombongan yang terdiri atas Muslim Hamzah, Alyas, serta M. Gasman Gazali itu mendampingi Ketua BPD KKSS Kota Surabaya, Bung Yusuf ST. Mereka datang ke Taman Makam Pahlawan Panaikang sebagai bentuk penghormatan kepada sosok negarawan yang dikenal teguh memegang prinsip integritas dan kepemimpinan ala Bugis.
Ziarah tersebut bukan sekadar ritual. Para pengurus KKSS Jatim menyebutnya sebagai momen napak tilas perjalanan hidup seorang tokoh besar bangsa yang lahir di Bone, Sulsel.
Jenderal M. Jusuf dikenang sebagai figur berpengaruh dalam sejarah perjuangan Indonesia. Ketegasan, kejujuran, dan kerendahan hatinya membuat ia dihormati para prajurit. Di lingkungan militer, ia bahkan dikenal sebagai salah satu petinggi yang “bersih” pada masanya.
“Beliau ini teladan. Saat menjabat Panglima TNI, kedekatannya dengan anak buah itu luar biasa. Hampir tidak ada cerita negatif tentang beliau. Nilai-nilai seperti inilah yang ingin kita ingat dan teruskan,” ujar Muslim Hamzah.
Sepanjang kariernya, menurutnya, baik di tubuh TNI maupun ketika menjadi menteri, Jenderal M. Jusuf dikenal memegang teguh prinsip hidup dan kepemimpinan Bugis, prinsip yang menjadi fondasi kiprahnya hingga mencapai puncak karier nasional.
Pria bernama lengkap Andi Muhammad Jusuf Amir itu lahir di Kajuara, Bone, 23 Juni 1928. Gelar “Andi” menandakan statusnya sebagai bangsawan Bugis, putra Arung Kajuara (Raja Kajuara). Ia menikah dengan Elly Saelan, saudara kandung pejuang asal Makassar, Emmy Saelan. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai seorang anak, Jaury Jusuf Putra, yang meninggal pada usia muda.
Pengurus KKSS Jatim berharap ziarah ini dapat menginspirasi seluruh warga KKSS untuk meneladani nilai-nilai yang diwariskan Jenderal M. Jusuf, yaitu integritas, kesederhanaan, dan keteguhan prinsip dalam setiap langkah pengabdian. (Hdr)

