PEDOMANRAKYAT, JAKARTA - Ketua Umum DPP Garuda AstaCita Nusantara (GAN), Muhammad Burhanuddin, menegaskan kembali komitmen organisasinya untuk hadir di tengah rakyat sebagai mitra yang mengawal pelaksanaan program-program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Baginya, delapan agenda utama yang dicanangkan pemerintah bukan sekadar barisan rencana, tetapi janji perubahan yang menyentuh kebutuhan paling dasar masyarakat.
Di Jakarta, Kamis 20 November 2025, Burhanuddin—yang juga dikenal sebagai seorang lawyer—menyampaikan pandangannya dengan nada lugas namun sarat kepedulian. Ia mengutip kembali pesan Presiden Prabowo dalam Pidato Pengantar RAPBN 2026 dan Nota Keuangan pada Rapat Paripurna DPR, Agustus lalu.
“Delapan agenda itu adalah jalan untuk memperkuat kesejahteraan rakyat. Itu yang kami kawal. Itu yang kami perjuangkan,” ujarnya.
Delapan Agenda untuk Rakyat
Presiden Prabowo menegaskan bahwa RAPBN 2026 memusatkan perhatian pada delapan agenda prioritas. Burhanuddin menyebut satu per satu agenda tersebut sebagai bukti keberpihakan pemerintah kepada rakyat kecil:
Ketahanan pangan: swasembada beras dan jagung, pupuk tepat sasaran, dan dukungan penuh bagi petani serta nelayan.
Ketahanan energi: peningkatan produksi migas dan percepatan energi terbarukan agar rakyat menikmati harga energi yang stabil.
Makan Bergizi Gratis (MBG): program besar yang menyentuh 82,9 juta anak bangsa—dari siswa, balita, hingga ibu hamil—sekaligus menggairahkan ekonomi lokal.
Pendidikan bermutu: alokasi anggaran terbesar dalam sejarah untuk guru, vokasi, dan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan masa depan.
Kesehatan yang merata: penguatan JKN, perbaikan layanan rumah sakit, penurunan stunting, hingga Cek Kesehatan Gratis.
Ekonomi kerakyatan melalui Koperasi Merah Putih (KMDP): 80.000 koperasi desa untuk mempermudah akses sembako, pupuk, dan layanan keuangan.
Pertahanan semesta: modernisasi alutsista dan kesejahteraan prajurit sebagai penjaga kedaulatan bangsa.
Percepatan investasi dan perumahan rakyat: dukungan Danantara dan dunia usaha untuk mendorong investasi dan penyediaan 3 juta rumah rakyat.
“APBN hanyalah katalis. Untuk menggerakkan ekonomi, pemerintah dan masyarakat harus berjalan bersama,” tegas Presiden Prabowo dalam pidatonya.
Peran GAN: Mengawal, Menghubungkan, Mendengarkan
Bagi Burhanuddin, komitmen GAN bukan sekadar pernyataan. Ia menggambarkan bagaimana pengurus di daerah akan terjun langsung, mendengarkan suara warga, mengawal jalannya program, dan memastikan manfaatnya benar-benar dirasakan.
“GAN lahir dari semangat pengabdian. Tugas kami adalah memastikan setiap agenda prioritas itu sampai ke masyarakat, terutama mereka yang paling membutuhkan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pengurus GAN di seluruh Indonesia telah menyatakan kesiapan untuk berkolaborasi dengan pemerintah, akademisi, komunitas lokal, dan berbagai elemen masyarakat agar delapan agenda ini berjalan efektif.
“Ini tentang kesejahteraan yang lebih merata. Tentang masa depan bangsa,” tutup Burhanuddin. ( ab )

