Sementara itu, Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PMII Wajo, Firmansyah menuturkan, Konfercab PMII Wajo bukanlah hanya sekedar formalitas untuk menggugurkan kewajiban konstitusi organisasi.
“Konfercab adalah “Hari Raya”-nya kaderisasi dan demokrasi di tingkat cabang. Ini adalah momentum sakral di mana kita tidak hanya memilih nakhoda baru, tetapi juga melakukan muhasabah (introspeksi) total terhadap perjalanan pergerakan kita di Bumi Lamaddukelleng ini,” ujar Firmansyah.
Ia menegaskan, PMII adalah organisasi kader yang berbasis intelektual. Maka, jadikan forum Konfercab ini sebagai ajang adu gagasan.
“Silakan berdebat, silakan berdinamika, silakan berselisih argumen tentang arah gerak PMII Wajo ke depan. Namun ingat, landasannya haruslah ilmu dan Nilai Dasar Pergerakan (NDP). Jangan biarkan ego sektoral atau ambisi pribadi merusak marwah persahabatan kita,” tegasnya.
Mewakili unsur Mabincab, Firman mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Ketua Cabang dan jajarannya yang akan demisioner.
“Segala lelah, peluh, dan pengorbanan sahabat-sahabat dalam merawat kaderisasi selama satu periode ini, bukanlah hal mudah karena kita bersama-sama melewatinya dengan berbagai tantangan dan rintangan. Namun, insya Allah itu semua akan menjadi amal jariyah dan batu loncatan untuk kesuksesan sahabat di masa depan,” pungkasnya. (Deden)

