Selain keragaman agama, Tomoni Timur memiliki potensi ekonomi di sektor pertanian, agroforestry, serta peluang ekowisata dan wisata religi. Namun, rapat juga menyoroti risiko yang perlu diantisipasi, seperti salah paham antaragama, eksklusi sosial, hingga masuknya paham radikal melalui media sosial. Konflik sumber daya dan fragmentasi generasi muda disebut sebagai ancaman yang tak bisa diabaikan.
Sejumlah langkah disepakati untuk dilakukan kedepannya yang antara lain ; Pembentukan Forum Kerukunan Umat Agama dengan pertemuan rutin., Program lintas agama dan suku berupa gotong royong, bakti sosial, serta acara kebudayaan bersama, Pembentukan Pemuda lintas Agama ( Pelita) ,Pendidikan moderasi beragama bagi pemuda serta Penguatan kanal komunikasi cepat melalui WhatsApp dan Telegram.
Dalam rapat koordinasi juga diharapkan Tokoh agama aktif menyebarkan pesan toleransi, sementara tokoh masyarakat menjadi penghubung antara pemerintah dan warga. Pemerintah desa dan kecamatan diminta mendukung forum kerukunan dengan alokasi anggaran, sedangkan pemuda didorong menjadi jembatan antar komunitas.
Pada sesi dialog, berbagai masukan dari para tokoh agama untuk mempererat kerukunan umat, mereka juga mengakui bahwa selama ini Harmonisasi antar umat beragama sudah terbangun di setiap desa ” Kami di Desa Cendana Hitam, Gereja dan masjid saling berhadapan dan berbagi tempat parkir jika ada acara besar dilakukan dan itu tidak ada masalah” ungkap ustad Ramono, imam desa Cendana Hitam (#)

